Tips Kesehatan
5 Tips Menekan Risiko Demensia, Pikun yang Bisa Melanda Anak Muda
Demensia sendiri disebabkan adanya gangguan pada jaringan otak dan tidak berkaitan dengan proses penuaan.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Demensia alias pikun adalah gangguan daya ingat yang bukan hanya berisiko dialami lansia.
Anak muda atau usia orang dewasa yang berusia di bawah 65 tahun juga bisa mengalaminya.
Demensia sendiri disebabkan adanya gangguan pada jaringan otak dan tidak berkaitan dengan proses penuaan.
Baca juga: Termasuk Wajah Mati Rasa & Kesulitan Bicara, Kenali Gejala Stroke pada Pria yang Harus Diwaspadai
Baca juga: Ketahui Posisi Tidur Terbaik untuk Cegah Sakit Punggung dan Bahu
Hanya saja gejalanya memang cenderung meningkat seiring dengan penambahan usia.
Demensia membuat kita sulit melakukan berbagai aktivitas normal termasuk mempengaruhi perilaku dan kesehatan mental.
Untuk menekan risiko demensia, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
Aktivitas fisik secara teratur
Aktivitas fisik secara teratur adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko demensia. Cara ini baik untuk jantung, sirkulasi, berat badan, dan kesehatan mental kita.
Pilih aktivitas yang disukai dan cocok dengan kemampuan kita agar bisa dijadikan kebiasaan jangka panjang.
Kombinasi olahraga yang seimbang seperti aerobik, yoga dan metode lainnya akan baik untuk mencegah kepikunan alias demensia.
Pola makan sehat
Pakar kesehatan dari Universitas Indonesia, Dr. dr. Ninik Mudjihartini, MS mengatakan demensia bisa dipicu oleh kebiasan makan terlalu banyak dan asupan gula berlebih.
Baca juga: Termasuk Wajah Mati Rasa & Kesulitan Bicara, Kenali Gejala Stroke pada Pria yang Harus Diwaspadai
Baca juga: Ketahui Posisi Tidur Terbaik untuk Cegah Sakit Punggung dan Bahu
Baca juga: Mengenal Komang Mega, Seniman Pembuat Topeng Sejak Usia Dini, Karyanya Digemari Pasar Luar Negeri
Pilih pola makan yang sehat dan kaya nutrisi serta kurang asupan yang kurang baik.
Konsumsi makanan kaya omega-3 seperti bandeng atau salmon akan menjadi perilaku baik mencegah demensia.
Kurangi kebiasaan makanan manis termasuk camilan, kue maupun minuman kekinian yang kaya gula dan lemak.
Tidak merokok
Kebiasaan merokok terbukti sebagai salah satu pemicu risiko terbesar demensia.
Hentikan kebiasaan tersebut sesegara mungkin agar terhindari dari gangguan daya ingat ini termasuk berbagai masalah kesehatan lainnya.
Lebih baik lagi, jangan memulai kebiasan buruk tersebut agar tak terjangkit kerusakan otak ini.
Merokok sangat merusak sirkulasi darah ke seluruh tubuh, terutama pembuluh darah di otak, serta jantung dan paru-paru.
Baca juga: Termasuk Wajah Mati Rasa & Kesulitan Bicara, Kenali Gejala Stroke pada Pria yang Harus Diwaspadai
Baca juga: Ketahui Posisi Tidur Terbaik untuk Cegah Sakit Punggung dan Bahu
Mengurangi konsumsi alkohol
Minum terlalu banyak alkohol meningkatkan risiko terkena demensia.
Batasi jumlah alkohol yang dikonsumsi maupun kadarnya agar tidak terlalu tinggi.
Lebih baik lagi jika tidak mengkonsumsi alkohol sama sekali karena dapat menekan risiko kerusakan otak dan organ lain secara optimal.
Aktif secara mental dan sosial
Terlibat dalam aktivitas mental atau sosial dapat membantu membangun kemampuan otak untuk mengatasi penyakit, menghilangkan stres dan memperbaiki suasana hati.
Cara ini juga dapat mencegah dan menekan risiko demensia.
Aktivitas seperti bermain catur, teka-teki silang, membaca koran atau mempelajari bahasa baru sangat disarankan.
Demikian pula dengan lebih aktif berinteraksi dengan orang lain atau terlibat dalam komunitas.
Hal tersebut termasuk permainan atau interaksi yang dilakukan secara online dengan bantuan aplikasi maupun media sosia.
Aktivitas tersebut membantu otak tetap bekerja dan memaksimalkan kemampuannya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Cara Menekan Risiko Demensia, Pikun yang Bisa Melanda Anak Muda