Berita Klungkung

Banyak Ditemukan Jentik Nyamuk Pasca Banjir Bandang, Dinkes Klungkung Lakukan Fogging di Desa Ped

Hal ini untuk mengantisipasi penyakit demam berdarah yang kemungkinan mewabah, karena ditemukan banyak jentik nyamuk pasca banjir bandang

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
ist/FB Dinas Kesehatan Klungkung
Pasca Banjir Bandang yang terjadi di Nusa Penida, Dinas Kesehatan melakukan fogging di dua banjar di Desa Ped, Rabu (22/12/2021). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Pasca Banjir Bandang yang terjadi di Nusa Penida, Dinas Kesehatan melakukan foging di dua banjar di Desa Ped, Rabu (22/12/2021).

Hal ini untuk mengantisipasi penyakit demam berdarah yang kemungkinan mewabah, karena ditemukan banyak jentik nyamuk pasca banjir bandang

Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni menjelaskan, ada dua lokasi yang menjadi sasaran fogging di Nusa Penida yakni di Banjar Sental dan Banjar Kawan, Desa Ped.

Hal ini menyusul laporan dari pihak desa, jika ada banyak  jentik nyamuk di kedua wilayah itu pasca banjir bandang yang terjadi, Senin (13/12/2021) lalu.

Baca juga: Wajib Vaksinasi Dosis Kedua Dari & Menuju Nusa Penida,Dishub Klungkung Siapkan Personel di Pelabuhan

" Fogging kami lakukan selama 3 hari, di Desa Ped.

Ini sebagai langkah antisipasi, karena ada laporan dari pihak desa adanya perkembangan jentik nyamuk di wilayahnya pasca banjir," ujar Ni Made Adi Swapatni, Rabu (22/12/2021).

Selain fogging, upaya yang dilakukan juga dengan melakukan distribusi bubuk abate ke warga untuk mangantisipasi perkembangan jentik nyamuk.

Adi Swapatni menambahkan, pasca banjir bandang yang terjadi di Nusa Penida, pihaknya mewaspadai adanya penyakit diare atau demam berdarah di lokasi terdampak banjir.

Beruntung sampai saat ini perkembangan penyakit tersebut tidak ada.

" Sebenernya jika banjir yang kami takutkan adalah penyakit seperti diare, dan demam berdarah.

Pasca banjir belum kami temukan perkembangan penyakit itu.

Foging yang kami lakukan sebagai langkah antisipasi," ungkap Adi Swapatni.

Desa Ped merupakan salah satu desa yang paling terdampak banjir bandang di Nusa Penida.

Bahkan ada beberapa wilayah yang tergenang air selama berhari-hari.

Baca juga: Berwisata Aman Selama Pandemi, Dinas Pariwisata Klungkung Minta Perketat Prokes di Destinasi Wisata

Sehingga lingkungannya memiliki potensi untuk menjadi berkembangnya jentik nyamuk aedes aegypti, yang menjadi penyebab demam berdarah. (*)

Artikel lainnya di Berita Klungkung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved