Tips Kesehatan

Simak 7 Macam Gangguan Tumbuh Kembang Anak yang Perlu Diwaspadai Orangtua

Orangtua perlu memperhatikan perkembangan buah hati, untuk mencegah gangguan tumbuh kembang

Editor: Karsiani Putri
Gambar oleh Morris Sneor dari Pixabay
Ilustrasi anak yang sedang melamun 

Mengutip Kementerian Kesehatan, anak dengan Down Syndrom adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat adanya jumlah kromosom 21 yang berlebih.

Perkembangan anak dengan Down Syndrom lebih lambat dari anak yang normal.

Beberapa faktornya, seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya, dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik dan keterampilan untuk menolong diri sendiri.

Mengutip CDC, beberapa ciri fisik umum dari Down Syndrom meliputi:

  • Wajah yang rata, terutama batang hidung.
  • Mata berbentuk almond yang miring ke atas.
  • Leher pendek.
  • Telinga kecil.
  • Bintik-bintik putih kecil pada iris mata.
  • Tangan dan kaki kecil.
  • Jari kelingking kecil yang terkadang melengkung ke arah ibu jari.
  • Tonus otot buruk atau persendian kendor.
  • Tubuh cenderung lebih pendek dari umumnya. 

4. Perawakan pendek (short stature)

Mengutip Kementerian Kesehatan, perawakan pendek merupakan suatu istilah umum untuk tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi.

Penyebabnya dapat karena varian normal, seperti gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik atau karena kelainan endokrin.

5. Gangguan autisme

Mengutip Kementerian Kesehatan, gangguan autisme merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun.

Pervasif berarti meliputi seluruh aspek perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang mempengaruhi anak secara mendalam.

Mengutip IDAI, gangguan perkembangan yang ditemukan pada anak autisme meliputi bidang interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku, seperti:

  • Tidak bisa menunjukkan emosi atau ekspresi yang sesuai untuk suatu keadaan.
  • Sulit merespons jika dipanggil atau diajak bicara.
  • Sulit menjalin pertemanan sampai tidak memiliki minat.
  • Aktivitasnya sangat terbatas (stereotipik) dan berulang (repetitif).

Sementara, tanda bahaya (red flags) yang harus diwaspadai orangtua dari anak dengan autisme dan harus segera diintervensi oleh ahlinya, meliputi:

  • Tidak ada babbling (ocehan), tidak bisa menunjuk, atau tidak menunjukkan mimik wajah yang wajar pada usia 12 bulan.
  • Tidak ada kata-kata berarti pada usia 16 bulan.
  • Tidak ada kalimat terdiri dari 2 kata yang bukan mengulangi perkataan orang (ekolalia) pada usia 24 bulan.
  • Hilangnya kemampuan berbahasa atau kemampuan sosial pada usia berapa pun.
  • Anak tidak menoleh atau sulit menoleh apabila dipanggil namanya pada usia 6 bulan sampai 1 tahun.

6. Gangguan intelektual

Mengutip Kementerian Kesehatan, gangguan intelektual merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah (IQ < 70).

Akibatnya, menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved