Tips Kesehatan

Simak 7 Macam Gangguan Tumbuh Kembang Anak yang Perlu Diwaspadai Orangtua

Orangtua perlu memperhatikan perkembangan buah hati, untuk mencegah gangguan tumbuh kembang

Editor: Karsiani Putri
Gambar oleh Morris Sneor dari Pixabay
Ilustrasi anak yang sedang melamun 

Mengutip CDC, gangguan intelektual dapat disebabkan oleh masalah yang dimulai kapan saja sebelum seorang anak berusia 18 tahun, bahkan sebelum ia lahir.

Anak dengan gangguan intelektual biasanya menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Duduk, merangkak, atau berjalan lebih lambat dari anak-anak lain.
  • Mengalami kesulitan berbicara.
  • Merasa sulit untuk mengingat sesuatu.
  • Mengalami kesulitan memahami aturan sosial.
  • Mengalami kesulitan melihat hasil dari tindakan mereka.
  • Mengalami kesulitan memecahkan masalah.

7. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)

GPPH dikenal secara internasional sebagai Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian yang seringkali disertai dengan hiperaktivitas.

Mengutip CDC, seorang anak dengan GPPH biasanya menunjukkan tanda-tanda berikut ini:

  • Banyak melamun
  • Lupa atau kehilangan banyak hal
  • Gelisah
  • Terlalu banyak bicara
  • Membuat kesalahan yang ceroboh atau mengambil risiko yang tidak perlu
  • Sulit menahan godaan
  • Sulit bergiliran
  • Sulit bergaul dengan orang lain

Beberapa bentuk GPPH, meliputi:

  1. Disleksia: kesulitan membaca dan sebagai akibatnya anak juga akan kesulitan menulis.
  2. Disgrafia: kesulitan berekspresi dalam bentuk tulisan, termasuk kesulitan dalam membuat tulisan tangan, mengeja, dan mengorganisasikan pikiran.
  3. Diskalkulia: kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep matematika mendasar (misal jumlah, nilai, dan waktu), menghafal angka-angka (misal tanggal), mengorganisasikan angka, dan memahami sistem penomoran.
  4. Gangguan bahasa reseptif juga dapat menyebabkan GPPH.

Di luar dari berbagai gangguan tumbuh kembang anak di atas, perkembangan setiap anak memiliki keunikan tersendiri dan kecepatan pencapaian perkembangan tiap anak bisa berbeda, sebagaimana yang dikutip dari IDAI.

Kisaran waktu pencapaian tiap tahap perkembangan anak umumnya cukup besar.

Misalnya, seorang anak dikatakan normal jika ia dapat berjalan dalam kisaran usia 10 hingga 18 bulan.

Sehingga, seringkali terjadi perbedaan perkembangan di antara anak yang seusia.

Untuk mengantisipasi gangguan tumbuh kembang anak pada tahap golden age (0-5 tahun), orangtua perlu memantau perkembangan buah hatinya secara berjenjang sebagai berikut:

  1. Usia 0-12 bulan dianjurkan dipantau tiap bulan.
  2. Usia 12-24 bulan dianjurkan dipantau tiap 3 bulan.
  3. Usia 24-72 bulan dianjurkan dipantau tiap 6 bulan.

Selain itu, tentu saja orangtua terlebih dahulu harus memenuhi kebutuhan dasar anak, yaitu Asuh, Asih, dan Asah, sebagaimana yang dikutip IDAI.

Asuh: kebutuhan fisik-biomedis, meliputi pemberian ASI, gizi yang sesuai, kelengkapan imunisasi, pengobatan bila anak sakit, pemukiman yang layak, kebersihan individu dan lingkungan, rekreasi dan bermain.

Asih: kebutuhan emosi dan kasih sayang.

Baca juga: 5 Manfaat Kesehatan dari Mentimun, Salah Satunya Mengontrol Gula Darah

Asah: kebutuhan akan stimulasi mental yang merupakan cikal bakal untuk proses belajar anak.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 7 Macam Gangguan Tumbuh Kembang Anak yang Perlu Diwaspadai Orangtua

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved