Tips Kesehatan

Sering Kembung dan BAB? Mungkin Anda Menderita Irritable Bowel Syndrome (IBS)

IBS tidak meningkatkan risiko kanker gastrointestinal, tetapi masih dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada hidup seseorang.

Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay
Foto ilustrasi pria sakit perut 

TRIBUN-BALI.COM – Irritable bowel syndrome (IBS) adalah kelainan umum yang memengaruhi usus besar.

Tanda dan gejala IBS, termasuk kram perut, sakit perut, perut kembung, gas lambung, dan diare atau sembelit.

IBS merupakan kondisi terpisah dari penyakit radang usus dan tidak terkait dengan kondisi usus lainnya.

Irritable bowel syndrome dapat dipahami sebagai sekelompok gejala usus yang biasanya terjadi bersamaan.

Baca juga: Cara Membersihkan Usus Kotor, Ampuh Hilangkan Sisa Makanan dan Racun

Gejala IBS dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan durasi pada masing-masing orang.

Namun, gejala IBS rata-rata dapat bertahan setidaknya tiga bulan selama setidaknya tiga hari per bulan.

IBS dapat menyebabkan kerusakan usus dalam beberapa kasus.

Namun, itu tidak umum terjadi. IBS tidak meningkatkan risiko kanker gastrointestinal, tetapi masih dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada hidup seseorang.

Gejala IBS

Melansir Mayo Clinic, tanda dan gejala IBS berbeda-beda tetapi kebanyakan muncul dalam waktu yang lama.

Baca juga: Sering Kentut? Bisa Jadi Karena Efek Makanan sampai Gangguan Pencernaan, Simak Penjelasannya

Gejala IBS yang paling umum terjadi, meliputi:

  • Sakit perut
  • kram perut
  • perut kembung yang berhubungan dengan buang air besar (BAB)
  • Perubahan penampilan BAB
  • Perubahan intensitas atau seberapa sering BAB terjadi

Gejala lain yang sering dikaitkan dengn IBS, termasuk perut kembung, peningkatan gas lambung, atau lendir pada tinja.

Kapan harus ke dokter dengan kecurigaan IBS?

Lebih baik temui dokter jika Anda mengalami perubahan terus-menerus dalam kebiasaan BAB atau tanda atau gejala IBS lainnya.

Baca juga: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi GERD Pada Anak

Tanda dan gejala tersebut mungkin saja menunjukkan kondisi yang lebih serius, seperti kanker usus besar.

Tanda dan gejala yang lebih serius meliputi:

  • Penurunan berat badan
  • Diare di malam hari
  • Pendarahan rektal atau BAB berdarah
  • Anemia defisiensi besi
  • Muntah yang tidak bisa dijelaskan
  • Kesulitan menelan
  • Nyeri terus-menerus yang tidak berkurang dengan buang angin atau BAB

Diagnosis IBS

Melansir Health Line, dokter Anda mungkin dapat mendiagnosis IBS berdasarkan gejala yang Anda alami.

Dokter mungkin juga mengambil satu atau lebih dari langkah-langkah berikut untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala Anda:

  • Memastikan bahwa apakah Anda sudah menerapkan pola makan tertentu atau menghindari makanan tertentu selama jangka waktu tertentu untuk menyingkirkan alergi makanan
  • Periksakan sampel tinja untuk menyingkirkan infeksi
  • Menjalani tes darah untuk memeriksa anemia dan menyingkirkan penyakit celiac
  • Melakukan kolonoskopi

Kolonoskopi biasanya hanya dilakukan jika dokter Anda mencurigai bahwa gejala Anda disebabkan oleh kolitis, penyakit radang usus (penyakit Crohn), atau kanker.

Baca juga: Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Penderita Asam Lambung

Bagi sebagian orang, perubahan pola makan dapat membantu meringankan gejala IBS.

Karena gejala IBS bervariasi di antara orang-orang dengan kondisi tersebut, pendekatan untuk perubahan pola makan cenderung perlu bervariasi.

(Kompas.com/Irawan Sapto Adhi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS) yang Perlu Diwaspadai"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved