Sukmawati Soekarnoputri Mahir Menari Topeng Keras Khas Bali

Laporan Wartawan Tribun Bali, A  A Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tidak banyak yang tahu, bahwa Sukmawati Soekarnoputri adalah seorang penari andal.

Putri keempat mantan Presiden Soekarno ini, bahkan bisa menarikan topeng keras khas Bali. Yang biasanya tarian topeng, khususnya topeng keras ini ditarikan oleh kaum pria.

Sukmawati telah bisa menari sejak usia 4 tahun, usia yang terbilang masih sangat muda.

Mantan istri Pangeran Sujiwa Kusuma ini, mulai naik pentas sejak kecil sehingga ia terbiasa menari.

Baca juga: Curhat Sukmawati Setelah Sudhi Wadani, Terngiang Energi Magis Gamelan Bali

Awalnya, kata dia, menari adalah keinginan dari sang ibunda.

"Ibu saya, Fatmawati, menginginkan saya agar menjadi penari Bali," ujarnya dalam program Bali Sekala-Niskala.

Kala itu ia diberikan busana tarian kebyar.

"Mungkin waktu itu, ibu saya terpesona tren populernya tarian kebyar," jelasnya.

Tak dinyana, respons Sukmawati dengan tarian dan gamelan Bali juga cukup baik.

Sehingga akhirnya sang ibunda, dengan khusus mencarikan guru tari pada usia 6 tahun.

Guru inilah yang mengajarkan sang anak proklamator, beberapa tarian daerah termasuk tarian Bali.

Guru ini mengajarkan tidak hanya tarian Bali saja. Namun juga tarian dari wilayah Jawa, Sunda, hingga Sumatera.

"Sebab ada semacam keharusan dari Presiden Soekarno, agar putra-putrinya bisa menari dari beberapa daerah di Indonesia," sebutnya.

Sehingga dari sana Sukmawati lebih memperdalam belajar tari.

Baca juga: Kisah Sukmawati Soekarnoputri dan Bali, Gamelan yang Jadi Terapi saat Bung Karno Wafat