Berita Gianyar
Lahan Calon 'Istana' Bupati Gianyar Jadi Kuburan Mobil
Dalam perencanaan, rumjab ini mendapat dana besar. Awalnya dianggarkan Rp 11,5 miliar lalu beberapa bulan direncanakan naik lagi menjadi Rp 21 miliar.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Di pertengahan tahun 2019 lalu, masyarakat di Kabupaten Gianyar, Bali sempat digegerkan oleh rencana Pemerintah Kabupaten Gianyar yang akan membuat rumah jabatan (rumjab) Bupati Gianyar.
Dalam perencanaan, rumjab ini mendapat dana besar.
Awalnya dianggarkan Rp 11,5 miliar lalu beberapa bulan direncanakan naik lagi menjadi Rp 21 miliar.
Namun dikarenakan pandemi covid-19, rencana pembuatan rumjab yang diplesetkan oleh masyarakat umum sebagai Istana Bupati Gianyar itupun dibatalkan.
Sebab sebagian besar anggaran yang dimiliki Pemerintah Gianyar direfocusing untuk penanganan pandemi covid-19.
Baca juga: Pelaksanaan Vaksin Booster di Gianyar Masih Menunggu Selesainya Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun
Baca juga: Bali United Bakal Bermain di Stadion Dipta Gianyar, Ini Tanggapan Tim Pelatih
Baca juga: Ngaku Interpol untuk Peras Korbannya, WN Rusia Diganjar Penjara Tiga Tahun
Lalu seperti apa kondisi lahan calon Istana Bupati Gianyar itu saat ini?
Berdasarkan pantauan Tribun Bali, Kamis 13 Januari 2022, calon Istana Bupati Gianyar ini berada di Banjar Peteluan, Desa Temesi, Kecamatan Gianyar dengan luas lahan sekitar 19 are.
Saat ini, kawasan tersebut menjadi pos Unit Pemadam Kebakaran Gianyar.
Dan, menjadi 'kuburan' beberapa unit kendaraan dinas yang rusak parah. Mulai dari kendaraan Damkar dan milik dinas lainnya.
Kondisi kuburan mobil tersebut pun terkesan memperihatinkan, dimana tanaman liar menjalar ke mobil-mobil terbengkalai tersebut.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Gianyar, Made Watha mengatakan, kendaraan yang terbengkalai tersebut bukan hanya milik Damkar, tetapi ada juga kendaraan dadi Dinas Sosial Gianyar.
Dalam hal ini, kendaraan Damkar yang rusak dan ditaruh di sana sebanyak tiga unit, sementara dua unit milik Dinsos.
Kata dia, kendaraan yang terbengkalai di sana adalah yang sudah tidak bisa diperbaiki.
"Yang rusak- rusak itu kondisinya memang rusak berat dan produk lama yang onderdilnya susah didapat, sudah kita usulkan untuk dilelang via Bidang Aset BPKAD-nya sekitar tahun 2018," ujar Watha.
Pria yang juga menjabat Kepala Satpol PP Gianyar ini mengatakan, dengan mengungkapkan meskipun ada armada yang rusak parah. Namun hal tersebut tak berpengaruh terhadap tugas Unit Damkar.
Baca juga: Investor Saham di Bali Tahun 2021 Naik 94,83 Persen, BEI Optimistis Tahun 2022 Semakin Meningkat
Baca juga: Bertemu Bupati Gianyar, Prajuru Desa Adat Ubud Beri Dukungan Revitalisasi Pasar Tradisional Ubud