Berita Bali
UPDATE: Pria yang Mengamuk di Denpasar Dirujuk ke RSJ Bangli, MA Sempat Dirawat di RSJ Malang
"Kemarin dilaporkan ada pasien mengamuk dan dibawa oleh aparat yang menerima awalnya ada konsulan dari bagian bedah. Karena ada riwayat luka-luka
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Ia menyebutkan saat itu hasil koordinasi, petugas melakukan upaya dengan cara naik dari atas warung, membuka genteng dan menjebol plafon warung milik pelaku.
Sempat kembali dilakukan komunikasi, namun pelaku tidak bergeming dan tetap melakukan upaya perlawanan dan bertahan diri di dalam kamar mandi.
Upaya petugas juga dilakukan dengan cara lain, yakni mendatangkan Tim Damkar BPBD Kota Denpasar dan menyemprotkan air dengan kekuatan tinggi ke arah pelaku dari atas atap dan bawah.
Tak sampai disitu, petugas bahkan harus menggunakan bambu dan besi untuk mengunci pergerakan pelaku di kamar mandi.
Petugas juga sempat menembakkan peluru karet namun pelaku tetap kekeh dan semakin berontak.
"Walaupun sudah posisi terdesak, kita lakukan tembakan gas air mata, peluru karet, tetapi yang bersangkutan tetap bertahan dan masih dalam kondisi siap menyerang," terangnya.
Made Hendra bahkan sempat masuk ke dalam lokasi amukkan pelaku menggunakan tameng yang dibawa untuk perlindungan, namun pelaku melakukan tindakan perlawanan dengan menebaskan golok ke arah Kapolsek Denpasar Barat.
"Saat posisi terdesak, saya masuk ke dalam berusaha mengambil senjata tajam. Saya hanya butuh alat pemukul tangannya hingga senjata terjatuh kemudian saya amankan. Sementara pelaku, kemudian ditarik keluar oleh anggota yang ada dibelakang dan kemudian kita bawa ke ambulance lalu mengarahkan pelaku ke rumah sakit," ungkap perwira asal Gianyar, Bali.
Sementara itu, setelah dilakukan pengamanan pihak kepolisian mendapatkan informasi jika pelaku terindikasi atau mengalami gangguan kejiwaan, hal itu ia sampaikan setelah mendapatkan informasi dari pihak keluarga.
Namun begitu, petugas masih menyakinkan kembali apakah informasi tersebut benar atau tidak, mengingat keluarga mengatakan secara lisan.
"Masih kami dalami karena baru bersifat lisan dari pihak keluarga. Dimana kejadian kemarin diawali rencana penjemputan oleh pihak keluarga. Mau diajak berobat ke pulau Jawa, karena domisilinya dari luar Bali. Dia karena ada riwayat kejiwaan, makanya pihak keluarga menjemput," kata Made Hendra.
Namun saat penjemputan, Made Hendra mengatakan pelaku tidak mau untuk ikut dan kembali pulang ke Jawa, sehingga pelaku yang marah sempat melakukan perlawanan dengan cara mengejar pihak keluarga menggunakan batu dan senjata tajam jenis golok.
"Korban (keluarga) masuk ke dalam mobil, sehingga sasaran pelaku saat marah itu mobil. Kaca mobil belakang hancur, retak. Karena dipukul menggunakan batu oleh pelaku," pungkasnya.(*)
Artikel lainnya di Berita Bali