Berita Denpasar
Bali Bakal Jadi Venue Pertemuan Parlemen Sedunia, Wakil Ketua BKSAP DPR RI PSR Ungkap Begini
Selain Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Pulau Dewata juga bakal menjadi tuan rumah Inter-Parliament Union (IPU) ke-144.
Penulis: Ragil Armando | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Berbagai pertemuan internasional bakal digelar di Bali sepanjang tahun 2022 ini.
Selain Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Pulau Dewata juga bakal menjadi tuan rumah Inter-Parliament Union (IPU) ke-144.
Rencananya, pertemuan organisasi parlemen seluruh dunia itu akan digelar di Nusa Dua, Bali, 20-24 Maret 2022.
Baca juga: Hari Ini Presiden Jokowi Berencana Tinjau Kesiapan Venue KTT G-20 di Bali
Baca juga: 31 Mahasiswa Prodi Seni Murni ISI Denpasar Pamerkan Karya Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Baca juga: Minyak Goreng Kemasan Masih Dijual Rp 22.000 di Minimarket Denpasar, Konsumen Harap Bisa Lebih Murah
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana alias PSR menegaskan bahwa Bali secara teknis telah siap untuk menjadi tuan rumah pertemuan tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa penyelenggaraan sidang organisasi Parlemen sedunia tersebut merupakan momentum awal untuk pemulihan ekonomi pariwisata di Bali.
"Momentum IPU ini adalah momentum yang baik untuk akhirnya pariwisata bisa kembali perlahan membaik di masyarakat akan mendapatkan manfaat seluas-luasnya dari peningkatan ekonomi pariwisata ini," ujarnya dalam keterangan persnya yang diterima, Jumat, 21 Januari 2022.
PSR mengatakan bahwa secara umum, kesiapan Bali itu terlihat dari semakin terkendalinya angka penyebaran Covid-19, tingginya angka vaksinasi pertama dan kedua, dan penerapan CHSE di berbagai lokasi.
"Bali memang hampir sebagian besar seluruhnya sangat bergantung kepada sektor pariwisata. Saya setiap saat berkomunikasi dengan masyarakat dan mereka menyampaikan bahwa kita ingin sampaikan kepada dunia bahwa Bali sudah aman dan Covid terkendali, vaksinasinya sudah lengkap dua,” paparnya.
“Bahkan ada (vaksin) booster yang lainnya juga bahwa destinasi ini menerapkan juga CHSE standard, yang memang sudah tinggi untuk menerima wisatawan mancanegara," imbuhnya.
Politikus yang juga Wasekjen DPP Demokrat ini juga menambahkan, jika pelaku pariwisata dan masyarakat di Bali saat ini yakin bahwa Bali sangat siap untuk menerima event internasional ini.
Sebab, Bali telah menerapkan konsep penanganan protokol kesehatan yang baik, sehingga diharapkan dapat dibuka untuk wisatawan mancanegara.
Sehingga pihaknya berharap nantinya kebijakan pemerintah dapat berpihak pada pariwisata, khususnya di Bali.
"Yang terpenting adalah kesempatan (dan) momentum yang baik kembali mempromosikan Bali, mempromosikan pariwisata Indonesia kepada masyarakat dunia. Dan ini momen 2022 menjadi momen yang baik, Bali sangat siap, destinasi ini siap dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Tinggal kebijakan pemerintah pusat yang mau berpihak kepada pariwisata di Indonesia khususnya di Bali," tutup PSR.
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menekankan bahwa dalam kegiatan IPU Assembly ke-144 tersebut nantinya akan mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah terkait dengan penanganan pandemi.
"Jadi, tentu dari hasil konsultasi kami dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Satgas Covid Nasional maupun dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Bali. Tentu kegiatan ini mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," papar Indra.
Selain itu, event bertemunya Parlemen dari seluruh dunia ini nantinya rencananya akan dibuat dengan konsep bubble, sehingga tamu-tamu dari mancanegara nantinya tetap dapat menikmati Bali pada kawasan tertentu baik dari sisi kearifan lokal maupun UMKM yang ada di Bali.
Baca juga: Harga Sepeda Motor Second di Showroom Denpasar Alami Kenaikan, Meski Permintaan Menurun
Baca juga: Kuliner Murah di Denpasar, Start Rp 5 Ribu Bisa Nikmati Nasi Campur di Warung Sopec Bu Yah
"Jadi tentu kita memanfaatkan momentum ini untuk juga para tamu ini tentunya dengan konsep bubble kita akan membuat suatu event untuk menyentuh kegiatan UMKM-UMKM yang ada di Bali. Akan kita buatkan nanti satu event kontingen konsep bubble dalam konsep gelembung mereka bisa melakukan belanja-belanja di masyarakat di UMKM," tutupnya.
(*)