Berita Badung

Tak Laksanakan Pengarakan Ogoh-Ogoh Saat Nyepi, Banyak Desa Adat di Badung Tetap Kecipratan Dana

Ternyata semakin mendekati hari raya nyepi, banyak desa  adat di Kabupaten Badung yang mengaku tidak akan melaksanakan pengarakan ogoh-ogoh.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Noviana Windri
Tribun Bali/Komang Agus Aryanta
Ketua MDA Kabupaten Badung, AA Putu Sutarja 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Ternyata semakin mendekati hari raya nyepi, banyak desa  adat di Kabupaten Badung yang mengaku tidak akan melaksanakan pengarakan ogoh-ogoh.

Mengingat tidak ada jaminan akan bisa memenuhi standarisasi protokol kesehatan covid-19.

Hal itu pun diungkapkan  Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Badung, AA Putu Sutarja saat dikonfirmasi Jumat 21 Januari 2022.

Dirinya mengakui, sebenarnya untuk pembuatan ogoh-ogoh serta pengarakannya  bisa dilakukan atau tidak.

Hal itu merupakan keputusan dari masing-masing desa adat.

Baca juga: Ogoh-ogoh Batal Jika PPKM Naik, Forkopincam Gianyar Bahas Perayaan Nyepi

Baca juga: Rapat Forkopincam Gianyar Putuskan Pawai Ogoh-ogoh Dibatalkan Jika Level PPKM Naik

Baca juga: Mapeed Puri Pemecutan 5 Km, Dimeriahkan Ogoh-ogoh Cupak dan Rodat Muslim Kepaon

Bahkan dirinya mengaku di MDA sudah mendapatkan beberapa laporan di majelis kecamatan di beberapa kecamatan di Kabupaten Badung sebagian besar desa adat tidak melaksanakan pengarakan  ogoh-ogoh.

Ada kekhawatiran jika hal tersebut dilaksanakan tidak ada jaminan akan bisa memenuhi standarisasi protokol kesehatan covid-19. 

"Jadi banyak yang sudah melaporkan bahwa banyak desa adat yang tidak melaksanakan pengarakan ogoh-ogoh. Mereka khawatir kasus covid-19  akan kembali meningkatkan di wewidangan desa adat mereka masing-masing," ungkapnya.

Sayangnya Sutarja yang juga Bendesa Adat Kerobokan tidak merinci desa adat mana saja yang tidak melaksanakan pengarakan ogoh-ogoh.

Namun khusus untuk di kerobokan dirinya mengaku sudah pasti tidak melakukan pengarakan ogoh-ogoh tersebut. 

"Nanti malam kita akan melakukan paruman (kemarin,red) untuk mematangkan pembahasan ini," tegasnya

Lebih lanjut dirinya mengatakan untuk kegiatan melasti, pihaknya juga di Kerobokan serta di Desa adat se Kabupaten Badung, akan melaksanakan pemelastian ngubeng.

Hal ini sama seperti tahun lalu yakni hanya dilakukan prajuru saja.

"Jadi semua ini untuk mengantisipasi lonjakan kasus," ucapnya.

Kendati banyak desa adat di Badung tidak membuat ogoh-ogoh, namun tidak mempengaruhi bantuan yang akan diberikan  pemerintah kepada seka teruna  yang ada di Kabupaten Badung.

Para seka teruna tersebut tetap mendapatkan dana kreatifitas sebesar Rp 10 Juta, jika mereka mengajukan proposal ke Pemerintah Kabupaten Badung.

Baca juga: Bendesa di Tiga Kecamatan di Klungkung Sepakat untuk Tidak Gelar Pawai Ogoh-ogoh

Baca juga: Sekaa Teruna yang Lakukan Pawai Ogoh-ogoh di Badung Diwajibkan Buat Laporan Tertulis

Baca juga: Soal Rencana Pawai Ogoh-ogoh di Bali, Kapolri Beri Tugas Satgas Terapkan Prokes Ketat

Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung,  I Gede Eka Sudarwitha mengatakan, meski sekaa teruna tidak membuat ogoh-ogoh, seka teruna tersebut akan tetap mendapat bantuan dana kreatifitas. 

"Mungkin nanti pengajuan proposalnya tidak dalam pembuatan ogoh-ogoh , namun dengan kegiatan lain seperti dharma shanti atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan adat, seni, agama  dan budaya Bali kita,"ujarnya.

Ditanya apakah nanti tidak akan melanggar aturan, Mantan Camat Petang itu mengatakan, hal ini tidak melanggar aturan.

Pasalnya nomenklaturnya adalah dana untuk sekaa teruna dalam berkegiatan kreativitas, adat, seni dan budaya serta agama yang bernafaskan agama hindu saat pengerupukan. 

"Bantuan yang diberikan ini berdasarkan proposal yang diajukan oleh seka teruna. Jika yang membuat ogoh-ogoh dalam proposalnya tersebut ya dana tersebut bisa digunakan untuk itu. Jika tidak ya bisa digunakan sebagai kegiatan lainnya tergantung proposal yang mereka ajukan dan tidak melenceng dari kreatifitas untuk kegiatan seni, adat dan budaya," paparnya.

Sudarwitha menambahkan untuk pengajuan proposal dana kreativitas seka teruna ini, masih lakukan koordinasi dan biasanya proposal mulai bisa diterima pada awal bulan februari mendatang. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved