Berita Bali
15 Siswa Positif Covid-19, SMAN 1 Denpasar Kembali Belajar Daring
Sebanyak 15 siswa di SMAN 1 Denpasar terpapar pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan Kepala Disdikpora Bali, KN Boy Jayawibawa
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
“Untuk tracking di sekolah kan sudah kemarin, jadi dengan adanya penemuan kasus baru ini, kita tracking di keluarganya,” imbuh Gunarta.
Di Buleleng, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ditemukan di SDN 1 Banjar Bali, Kecamatan Buleleng.
Dua siswa dan satu guru kelas di sekolah tersebut dinyatakan positif Covid-19.
Kasus ditemukan setelah satgas menerima laporan dari kepala sekolah, bahwa ada beberapa peserta didik yang mengalami gejala ke arah Covid.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng, Made Astika, Rabu mengatakan, beberapa hari lalu Kepala SDN 1 Banjar Bali melaporkan ada empat siswa yang duduk di bangku kelas 6 yang mengalami demam. Menerima laporan itu, Rabu 26 Januari 2022 pagi, Dinas Kesehatan Buleleng melakukan swab test di sekolah tersebut.
Swab test menyasar pada 16 siswa yang ada di kelas VI, serta 20 guru yang ada di SDN 1 Banjar Bali.
Dari swab test itu, ditemukan ada dua siswa dan seorang guru kelas yang positif Covid-19.
Dengan ditemukannya kasus terkonfirmasi ini, pihaknya pun memutuskan untuk menutup pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) khusus di kelas VI.
PTM ditutup hingga Senin depan.
Baca juga: Ketemu Menko Luhut, PSR Minta Pariwisata Bali Dibuka, Sebut Kasus Positif Covid-19 Naik Bukan Alasan
Sementara untuk kelas I hingga kelas V masih tetap melaksanakan PTM 100 persen.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana tidak menampik kasus omicron diduga mulai ditemukan di Buleleng.
Ada dua warga yang dinyatakan positif terpapar Covid-19 dengan gejala mengarah ke varian omicron.
Salah satunya kini tengah menjalani isolasi di rumah sakit, sementara satunya lagi menjalani isolasi terpusat di desa.
Dinas Kesehatan Buleleng ungkap Suradnyana telah mengirim sampel kedua warga tersebut ke Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI.
Ini dilakukan untuk lebih memastikan apakah benar keduanya terpapar Covid-19 varian Omicron atau tidak.