Berita Buleleng
Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Buleleng Melonjak, Isoter Asrama Undiksha Kembali Dibuka
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Buleleng beberapa hari belakangan ini kembali melonjak.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Buleleng beberapa hari belakangan ini kembali melonjak.
Kasus aktif per Kamis (27/1) tercatat mencapai 66 orang.
Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng pun memutuskan untuk kembali mengaktifkan tempat isolasi terpusat (isoter) asrama Undiksha yang terletak di Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng, serta di Rusun Prajurit Kompi Senapan C Infanteri Raider 900/SBW.
Baca juga: Warga Kurang Mampu di Buleleng Bali akan Dibantu Bibit Tanaman Produktif
Baca juga: VIRAL VIDEO Dua Remaja SMP Baku Hantam di Pinggir Jalan Buleleng, Berawal Dari Saling Ejek
Baca juga: SOSOK Luh Rani, Anggota DPRD Buleleng yang Dinikahi Anak Penjual Es, Pertama Ketemu di Warung Makan
Bupati sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan, isoter mulai diaktifkan per Kamis (27/1).
Isoter di Asrama Undiksha menggunakan gedung C dengan daya tampung 96 orang.
Sementara di Rusun Kompi C kapasitas kurang lebih 150 orang.
Isoter ini diaktifkan lagi mengingat penularan Covid-19 khususnya varian Omicron sangat cepat.
Kendati hingga saat ini Satgas belum dapat dipastikan apakah varian Omicron telah masuk ke Buleleng.
Mengingat hasil lab dari sampel yang dari pasien yang diduga terpapar varian Omicron, yang dikirik ke Balitbangkes Kemenkes RI hingga saat ini belum diterima.
"Diupayakan semua masuk di gedung C Undiksha. Kompi C juga sedang menyiapkan isoternya. Jadi camat-camat kami minta rapat dengan seluruh perbekel dan bendesa adat untuk menyampaikan upaya-upaya untuk menangkal penularan ini, sekaligus untuk mempercepat pelaksanaan vaksin booster (dosis tiga)," terangnya.
Selain membuka isoter, Suradnyana menyebut pihaknya juga akan kembali membatasi aktifitas masyarakat, hingga pukul 22.00 Wita.
Sementara terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) Satgas mengambil kebijakan hanya menutup kelas yang terdapat kasus terkonfirmasi selama 5x24 jam.
"Mohon maaf dengan masyarakat, ini demi keamanan kita bersama. Agar tidak ada penularan Covid di Buleleng," pungkasnya.
Sementara Sekda Buleleng, Gede Suyasa dikonfirmasi usai meninjau isoter di asrama Undikhsa mengatakan, dalam beberapa hari belakamgan ini penularan Covid-19 di Buleleng terjadi begitu cepat.
Sehingga diputuskan agar isoter kembali dibuka.