Berita Bali

Kasus Positif Covid-19 Melonjak di Bali, Koster Sebut Merupakan Varian Omicron

"Kalau kasus yang muncul saat ini saya kira itu sudah merupakan Covid-19 varian Omicron. Munculnya juga sekitar 3 minggu sejak tahun baru berakhir

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Gubernur Bali Wayan Koster ketika sedang jumpa pers di Gedung Jayasabha, Denpasar. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gubernur Bali, Wayan Koster angkat bicara terkait kasus harian Covid-19 yang sentuh angka ribuan pada beberapa hari belakangan ini di Bali.

Ia pun tak menampik kasus Covid-19 melonjak kali ini karena virus Covid-19 varian Omicron sudah masuk ke Bali.

"Kalau kasus yang muncul saat ini saya kira itu sudah merupakan Covid-19 varian Omicron. Munculnya juga sekitar 3 minggu sejak tahun baru berakhir di Provinsi Bali.

Sebagaimana yang kita ketahui diakhir tahun menjelang tahun baru 2022 lalu itu banyak orang berkunjung, berwisata ke Bali sampai balik pada 8 Januari tahun 2022," ungkapnya pada acara Jumpa Pers, Selasa (8 Februari 2022).

Baca juga: Koster Instruksikan Upacara Serentak, Gubernur Bali Lepaskan Burung dan Ikan Rayakan Tumpek Uye

Ia juga turut menjabarkan kasus positif Covid-19 mulai naik di Bali pada tanggal 15 Januari 2022 lalu.

Dan sebelum ditanggal 15 Januari kasus harian Covid-19 di Bali hanya satu digit kemudian 15 Januari sampai 25 Januari meningkat menjadi dua digit dan mulai 26 Januari meningkat menjadi 3 digit dan sekarang sudah menjadi 4 digit.

"Tadinya rata-rata satu hari kasus Covid-19 satu digit kemudian naik dua digit kemudian naik tiga digit kasus aktifnya itu sekarang sudah mencapai 10 ribu lebih. Saya kira itu sudah Omicron.

Karena perkembangannya yang sangat cepat percepatannya yang luar biasa saya lihat dalam satu Minggu ini.

Kalau menurut refleksi yang terjadi di beberapa Negara, termasuk Jakarta, itu memang varian Omicron," tambahnya.

Ia juga menambahkan, meskipun hasil laboratorium dari pasien-pasien terduga Omicron belum keluar hasilnya, namun ia meyakini bahwa itu Covid-19 varian Omicron. Karena menunjukkan gejala pola Omicron.

Dan meskipun kasus Covid-19 naik tajam, namun sebanyak 90 persen pasien positif ini merupakan orang tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan.

Hanya 10 persen yang bergejala sedang dan hanya 10 persen yahg masuk Rumah Sakit.

"Dan 10 persen yang masuk RS ternyata sebagian juga bergejala ringan. Jadi ada orang yang sedikit batuk-batuk tenggorokan terganggu masuk ke RS. Jadi kalau itu sebenarnya tidak perlu masuk RS," paparnya.

Sementara untuk pasien Covid-19 yang meninggal, sebelumnya rata-rata sejumlah 0,3 persen.

Baca juga: Antisipasi Varian Omicron, Kemenparekraf Evaluasi Layanan Penerbangan Internasional ke Bali

Namun semenjak belakangan ini rata-rata menjadi 1 persen dalam waktu satu hari yang meninggal.

"Yang meninggal rata-rata semua kormobid dan kedua belum vaksin. Ketiga usia lanjut. Jadi bagi warga usia lanjut agar segera divaksin," tutupnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved