Kesadaran Kosmik, Belajar Menjalani Hidup dari Sebatang Pohon
Ia berharap waktu yang telah berlalu, mampu menjadi pelajaran bagi setiap orang. Dan mampu mendewasakan semuanya.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ahli pengobatan jiwa Psikosomatik Anxiety, Guru Mangku Hipno (GMH), mengatakan bahwa filosofi hidup sangatlah sederhana.
Namun banyak manusia, yang malah membuatnya menjadi ribet dan ruwet.
Ia berharap waktu yang telah berlalu, mampu menjadi pelajaran bagi setiap orang. Dan mampu mendewasakan semuanya.
"Sehingga mampu menerima dengan kuat segala yang telah terjadi, segala yang sedang terjadi, dan segala peristiwa yang akan terjadi," ujarnya kepada Tribun Bali, Senin 7 Februari 2022.
Baca juga: Terapi Bahasa Tenangkan Jiwa Ala GMH
Untuk itu, GMH mengingatkan semua masalah akan menjadi ringan, apabila seseorang ikhlas menjalani dan lapang dada menerima kenyataan.
Ia mengambil sebuah perumpamaan, apabila seorang manusia diibaratkan sebatang pohon yang baru saja ditanam.
"Belajar dari sebatang pohon yang bertumbuh, sangat rapuh saat awal ditanam. Melintasi sang waktu terkena teriknya matahari kepanasan, kedinginan karena kehujanan, disapu angin, ditutupi kabut namun sang pohon kecil yang rapuh masih tetap mampu bertumbuh dengan kekuatan meyakini bahwa kuasa Tuhan selalu bermaksud baik padanya," sebutnya.
Meskipun rapuh, pohon kecil itu tidak pernah mengeluh dan menghindari cuaca yang dihadapinya.
Pohon kecil itu tahu diri, karena tidak mungkin ia akan menghindar dari semua yang telah terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi.
"Ia merasakan semua peristiwa itu sebagai guru sucinya, yang menuntun untuk larut menikmati proses perjalanan hidupnya," tegas GMH.
Sang pohon itu tidak menyesal, ia tidak menyerah dan tidak putus asa serta bertumbuh di alam ini.
"Sang pohon bahkan tidak mengeluhkan dan menangisi keadaannya sebagai pohon kecil yang rapuh," imbuhnya.
Namun, ia memutuskan dan memilih menjadikan dirinya lebih kokoh, lebih kuat menghadapi segala peristiwa yang mungkin akan terjadi.
"Ia sadar tidaklah mungkin mengubah takdir, tidak dapat memilih ruang dan menghentikan sang waktu.
Baca juga: Hidupnya Daya Sakti Kundalini, Berikut Penjelasan GMH