Budaya Bali

Sastra Saraswati Sewana 2022 Bahas Tradisi Pemuliaan Danau sebagai Hulu Peradaban Air Bali

Sastra Saraswati Sewana 2022 Bahas Tradisi Pemuliaan Danau sebagai Hulu Peradaban Air Bali

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Harun Ar Rasyid
Ist/
suasana pembhasan tradisi pemuliaan danau oleh Puri Kauhan Ubud bersama para akademisi 

Ia menjelaskaan, privatisasi dan kapitalisme adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu struktur ekonomi dan wacana kontemporer penting disentuh saat ini. Sebagai contoh, produksi air-air kemasan masuk begitu masif ke wilayah pelosok-pelosok desa dan mengganti kearifan lokal yang sudah eksis sejak zaman dahulu, seperti air klebutan, patirtan, dan lain-lain.

Baca juga: Polisi Amankan Seorang Penyalahguna Narkoba di Karangasem, Barang Bukti Disimpan di Bungkus Rokok

Baca juga: Progres Pembangunan Bendungan Tamblang Buleleng Sudah 69 Persen, Targat Rampung Oktober 2022

Baca juga: Gacor di Bali United, Teco Ungkap Kenapa Spaso Tak Cocok di Sistem Shin Tae yong di Timnas Indonesia

"Pertanyaan selanjutnya, apakah sumber air yang dimiliki Batur sudah dilirik oleh korporasi untuk menanam investasi dengan mengabaikan nilai-nilai kebudayaan," katanya. Tantangan-tantangan besar dari kelompok studi tentang natural resources adalah bagaimana melihat peran kelompok dalam penyelesaian persoalan. "Bagaimana ke depan wadah seperti Lingkar Studi Batur dapat lebih sensitif untuk melihat fenomena kontemporer dari sudut pandang ekonomi-politik," harapnya.

Selanjutnya, Cokorda Bayu Putra, mengatakan Danau Batur memang memiliki peran yang sangat vital. Dalam praktik tradisi, akademisi Unhi Denpasar ini menilai masyarakat Batur telah menciptakan praktik good governance, yakni adanya keterbukaan informasi dalam manajemen Desa Adat Batur. "Tradisi Batur memiliki sistem komunikasi yang baik dari sistem nyuratan sebagai bentuk penyampaian informasi dalam pelaksanaan ritual di Ulun Danu Batur. Hal ini memperlihatkan perencanaan yang baik dari pangempon," katanya.

Meski demikian, ia menekankan bahwa saat ini berbagai persoalan juga tengah dihadapi Batur. Bahkan, Danau Batur masuk sebagai salah satu danau skala prioritas nasional.

"Terbitnya Perpres 61 tentang Penyelamatan Danau Skala Prioritas Nasional menempatkan Danau Batur sebagai salah satu dari 15 danau skala prioritas nasional. Berangkat dari Perpres tersebut, sebaiknya Lingkar Studi Batur ikut berpartisipasi dalam tim penyelamatan Danau Batur. Ikut dalam proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi," harapnya.

Sementara itu, Putu Eka Guna Yasa, dari perspektif bahasa dan sastra, menguatkan prinsip pemuliaan kawasan Batur. Ia mengatakan banyak pustaka tradisional yang memang menyinggung Batur. Kemuliaan Batur digambarkan baik secara harmonis yang tenang maupun dalam suasana disharmonis dengan penggambaran yang menakutkan.

Data itu mengindikasikan potensi bahasa dan sastra sebagai media penyadaran bagi masyarakat. Bahasa dan sastra dapat digunakan sebagai pagar yang berfungsi mengatur laku masyarakat. Bahasa dinilai dapat menjadi fajar kesadaran, atau basa pinaka pangendag budhi citta, sedangkan sastra adalah penjaga dunia, "pangraksa bhuwana".

"Sastra dan bahasa memiliki tiga fungsi utama yakni, uning atau fungsi mengetahui jati diri sebagai manusia, 'nawur karma bandana' dari hutang kita pada bumi. Kemudian eling atau sadar bahwa kita memiliki utang dan tiling yakni teguh dan konsisten terhadap janji yang kita buat," katanya.(ask)

Baca juga: Polisi Amankan Seorang Penyalahguna Narkoba di Karangasem, Barang Bukti Disimpan di Bungkus Rokok

Baca juga: Dituding Meninggalkan Bayi Kembarnya, Perempuan Asal Buleleng Sari Dewi Angkat Bicara

Baca juga: Progres Pembangunan Bendungan Tamblang Buleleng Sudah 69 Persen, Targat Rampung Oktober 2022

BERITA LAINNYA

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved