Berita Gianyar

Evaluasi Pimpinan Dewan Soal Pasar Rakyat Gianyar, Pedagang dan Pembeli Saling Berdalih

Pemkab Gianyar perlu meningkatkan komunikasi yang lebih efektif lagi sehingga para pedagang betah berjualan dan pengunjung makin ramai ke pasar ini,"

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Wakil Ketua DPRD Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pasca beroperasinya Pasar Rakyat Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali, masih banyak kios-kios kosong.

Bahkan, beberapa pedagang yang dihari pertama telah buka, ada yang memilih tutup.

Sebab dinilai Pasar Rakyat tersebut sepi pembeli.

Sementara dari segi pembeli, banyak dari mereka masih enggan datang, karena berpikir pasar masih sepi pedagang.

Baca juga: Masih Ada Kios di Pasar Rakyat Gianyar Tak Ditempati, Disperindag Ancam Beri Sanksi

Akhirnya antara pembeli dan pedagang pun 'saling kaden'.

Kondisi tersebut lah yang saat ini terlihat dalam kaca mata Wakil Ketua DPRD Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra.

"Pemkab Gianyar perlu meningkatkan komunikasi yang lebih efektif lagi sehingga para pedagang betah berjualan dan pengunjung makin ramai ke pasar ini," ujarnya, Senin 14 Februari 2022.

Menurut mantan Sekda Gianyar ini, poin penting yang harus dilakukan pemerintah adalah meyakinkan para pedagang semuanya buka.

Sebab, kata politikus Demokrat ini, pasca pasar dibuka itu, dirinya telah memantau kondisi perdagangan tingkat retail di seputar Kota Gianyar.

Selain itu, ia juga telah menggali informasi terkait transaksi perdagangan retail sampai keengganan para pedagang dan pembeli untuk meramaikan Pasar Rakyat Gianyar.

"Hampir sepekan pasca pasar dibuka, para pedagang masih enggan berjualan di pasar termegah itu.

Penyebabnya, pembeli enggan ke pasar karena pasar masih sepi pedagang," ujarnya.

Sementara di sisi lain, kata dia, para pedagang justru mengira para pembeli belum mau datang.

Karena itu, berdasarkan pantauan Gus Gaga, ada pedagang yang di hari pertama buka, di hari selanjutnya justru meninggalkan Pasar Rakyat Gianyar.

Baca juga: Sepakat Tak Buat Ogoh-Ogoh, Desa Adat Keliki Gianyar Ganti Rugi Biaya Pembuatan Ogoh-Ogoh Pemuda

‘’Keadaan ini menjadikan antara pedagang dan pengunjug pasar seolah-olah saling dalih sehingga pasar pun sepi transaksi,’’ jelas tokoh asal Griya Kawan, Kelurahan Gianyar yang akrab disapa Gus Gaga ini

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved