Berita Buleleng
Diproduksi di Buleleng, Wija Soju Pakai Air Gunung Batukaru & Beras Petani Buleleng
Bagi pecinta film drama korea mungkin tidak asing lagi dengan minuman soju.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Bagi pecinta film dan drama Korea Selatan mungkin tidak asing lagi dengan minuman soju.
Minuman beralkohol yang terbuat dari bahan fermentasi beras ini kerap disajikan ketika pemeran dalam film sedang memeragakan adegan makan.
Baca juga: Lima Tahanan Titipan Hakim Pengadilan Negeri Singaraja Reaktif Covid-19
Baca juga: Koster Sebut Popularitas Arak Bali Semakin Meningkat, Bakal Bersaing dengan Soju atau Vodka
Baca juga: PENAWARAN MENARIK! Promo JSM Superindo 18-20 Februari 2022, Milk Life Susu 200ml Beli 3 Gratis 1
Soju yang merupakan minuman khas Korea Selatan itu pun kini banyak diminati oleh para remaja di Indonesia.
Kesempatan ini lantas dimanfaatkan PT Ace Wija Internasional untuk membuat produk soju.
Soju yang diberi label Wija itu dibuat mengikuti keinginan lidah orang Indonesia, dengan cita rasa yang lebih manis.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Korea Selatan Melonjak Tinggi, Presiden Moon Minta Maaf karena Gagal Mengatasinya
Baca juga: PENAWARAN MENARIK! Promo JSM Superindo 18-20 Februari 2022, Milk Life Susu 200ml Beli 3 Gratis 1
Wija Soju diproduksi di sebuah pabrik yang terletak di Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Pabrik tersebut mulai beroperasi sejak November 2020.
Co Founder Wija Soju Jeffry Anthony ditemui Jumat (18/2) mengatakan, pihaknya mulai memproduksi Wija Soju saat dalam situasi pandemi Covid-19, tepatnya pada November 2020 lalu.
"Kami berpikir walaupun lagi pandemi, masyarakat juga butuh hiburan, makanya kami nekat mengambil keputusan untuk memulai bisnis di masa pandemi ini," ucapnya.
Beruntung, kenekatan pihaknya dalam memulai bisnis minuman beralkohol di tengah situasi pandemi ini berbuah manis.
Tercatat hingga saat ini sebanyak 300 ribu botol habis terjual.
Minuman dengan berbagai cita rasa seperti original, lemon, leci, dan blueberry itu dijual ke seluruh Indonesia.
Baca juga: Koster Sebut Popularitas Arak Bali Semakin Meningkat, Bakal Bersaing dengan Soju atau Vodka
Jeffry menyebut, Buleleng dipilih sebagai lokasi pembuatan, lantaran izin yang diperoleh dinilai lebih gampang, serta mendapat dukungan dari masyarakat.
Total saat ini sudah ada 45 karyawan yang dipekerjakan dalam pabrik tersebut.
Dimana 90 persen diantaranya adalah masyarakat Buleleng.