Berita Buleleng

Produksi Soju dari Air Gunung Batukaru dan Beras Buleleng, Kini Banyak Diminati Remaja

Soju merupakan minuman khas Korea Selatan, kini banyak diminati oleh para remaja di Indonesia.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Ratu Ayu Astri Desiani
Co Founder Wija Soju Jeffry Anthony menunjukan produk Wija Soju, Jumat 18 Februari 2022 - Produksi Soju dari Air Gunung Batukaru dan Beras Buleleng, Kini Banyak Diminati Remaja 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pecinta film drama Korea mungkin tidak asing lagi dengan minuman soju.

Minuman beralkohol yang terbuat dari bahan fermentasi beras ini kerap disajikan, ketika pemeran dalam film sedang memeragakan adegan makan.

Soju yang merupakan minuman khas Korea Selatan itu pun kini banyak diminati oleh para remaja di Indonesia.

Kesempatan ini lantas dimanfaatkan PT Ace Wija Internasional untuk membuat produk soju.

Baca juga: Koster Sebut Popularitas Arak Bali Semakin Meningkat, Bakal Bersaing dengan Soju atau Vodka

Soju yang diberi label Wija itu dibuat mengikuti keinginan lidah orang Indonesia, dengan cita rasa yang lebih manis.

Wija Soju diproduksi di sebuah pabrik yang terletak di Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Pabrik tersebut beroperasi sejak November 2020. Co Founder Wija Soju Jeffry Anthony, Jumat 18 Februari 2022, mengatakan, pihaknya mulai memproduksi Wija Soju saat dalam situasi pandemi Covid-19.

"Kami berpikir walaupun lagi pandemi, masyarakat juga butuh hiburan. Makanya kami nekat mengambil keputusan untuk memulai bisnis di masa pandemi ini," ucapnya.

Beruntung, kenekatan pihaknya dalam memulai bisnis minuman beralkohol di tengah situasi pandemi ini berbuah manis.

Tercatat hingga saat ini 300 ribu botol habis terjual.

Minuman dengan berbagai cita rasa seperti original, lemon, leci, dan blueberry itu dijual ke seluruh Indonesia.

Jeffry menyebut, Buleleng dipilih sebagai lokasi pembuatan, lantaran izin yang diperoleh dinilai lebih gampang, serta mendapat dukungan dari masyarakat.

Total saat ini sudah ada 45 karyawan yang dipekerjakan dalam pabrik tersebut.

Sebanyak 90 persen di antaranya adalah warga Buleleng.

Disinggung terkait bahan baku, Jeffry mengungkapkan, seluruhnya menggunakan bahan lokal.

Airnya diambil khusus dari mata air Gunung Batukaru Tabanan.

Sementara beras yang difermentasikan diperoleh dari para petani yang ada di Buleleng.

Terkait perbedaan Wija Soju dengan soju-soju yang di produksi di Korea Selatan, kata Jeffry, berada pada bagian kadar alkoholnya.

Soju yang diproduksi oleh Korea Selatan memiliki kadar alkohol yang lebih rendah, yakni hanya 17 persen.

Sementara Wija Soju memiliki kadar alkohol 20 persen.

"Air juga menjadi kunci utama, karena dalam kandungan soju itu 80 persennya air. Kami menggunakan air dari Gunung Batukaru. Sementara untuk cita rasa seperti leci, kami menggunakan ekstrak buahnya. Sementara blueberry perasa sintetik, karena segmen merketnya lidah Indonesia lebih suka yang manis seperti permen karet," terangnya.

Dalam membuat minuman soju, pihaknya menggunakan alat suling yang didatangkan khusus dari Belanda.

Alat tersebut mampu membedakan metanol dan etanol, sehingga minuman yang diproduksi aman untuk dikonsumsi.

Dalam proses penyulingan, kata Jeffry, membutuhkan waktu sehari.

Baca juga: Diproduksi di Buleleng, Wija Soju Pakai Air Gunung Batukaru & Beras Petani Buleleng

Sementara waktu untuk memfermentasikan beras membutuhkan waktu 12 hari.

"Sebulan itu kami bisa memproduksi 30 ribu botol soju. Dijual dengan kisaran harga Rp 65 ribu hingga Rp 70 ribu. Pasarannya seluruh Indonesia, tapi yang terbesar wilayah Jawa dan Bali," jelasnya.

Kedepan, Jeffry mengaku akan bekerjasama dengan petani arak di Bali.

Pihaknya akan membuat brand baru, dengan mengemas arak dari petani lokal lebih modern.

"Saat ini kami sedang menjajagi ke petani arak maupun tuak di Bali. Akhir tahun mungkin produknya akan kami keluarkan, karena kami harus mencari yang kualitasnya bagus, untuk kemudian dikemas menjadi lebih modern," katanya. (ratu ayu astri desiani)

Kumpulan Artikel Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved