Berita Gianyar

PHDI Gianyar Sebut Melasti Bisa Dilakukan di Mata Air Terdekat

Prosesi upacara Melasti serangkaian Hari Raya Nyepi, akan berlangsung seperti tahun lalu.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Ketua PHDI Gianyar, I Wayan Ardana 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Prosesi upacara Melasti serangkaian Hari Raya Nyepi, akan berlangsung seperti tahun lalu.

Yakni ada pembatasan jumlah krama sesuai protokol kesehatan (prokes).

Namun dalam hal ini, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Gianyar, Bali I Wayan Ardana mengatakan, untuk memperlancar kegiatan Melasti, umat bisa melakukan di mata air terdekat. 

“Untuk Nyepi, dari PHDI sudah keluarkan edaran. Prosesinya berjalan sebagaimana mestinya. Namun dalam situasi seperti ini, agar tetap mematuhi protokol kesehatan,” ujar Ardana, Sabtu 19 Februari 2022 kemarin.

Baca juga: 2 Godel Telah Terpilih dalam Tradisi Maedeng Godel, Dihaturkan untuk Tawur Kesanga di Susut Payangan

Ardana mengatakan, Melasti sebagai upacara penyucian tapakan Ida Bhatara memang tidak bisa dilepaskan dari perayaan Nyepi.

Ritual ini biasanya dilakukan di segara atau pantai yang diyakini umat Hindu sebagai tempat pelebur semua keburukan.

Namun demikian, karena situasi pandemi Covid-19, maka sesuai sastra yang ada, Melasti bisa digelar di sumber air terdekat.

“Bagi desa atau wilayah yang dekat pantai, silahkan ke pantai dengan jumlah pengiring minim. Kalau dekat campuhan atau ada sumber mata air, supaya Melasti ke sana,” ujarnya.

Terkait upacara Tawur Agung, sehari sebelum Nyepi, kata dia, juga harus dibatasi jumlahnya sesuai prokes.

“Kalau Tawur, kami minta menyesuaikan jumlah orangnya. Tapi jangan sampai kurang, kalau kurang, susah juga. Namun karena biasanya Tawur tempatnya luas, jadi bisa lebih banyak, tapi dengan mengedepankan prokes,” katanya.

Terpisah, di Kota Gianyar nanti akan digelar Tawur Kesanga dengan menggunakan sarana kerbau disebut “Tawur Balik Sumpah Agung”.

Baca juga: DPRD Gianyar Minta PDAM Izinkan Pelanggan Nyicil Tunggakan

Di mana, prosesi tersebut akan digelar oleh Desa Adat Gianyar, sesuai dengan permintaan Pemkab Gianyar. 

Bendesa Adat Gianyar Dewa Made Swardana mengatakan, pihaknya menyambut baik permintaan Pemerintah Kabupaten Gianyar untuk tahun ini upacara ditingkatkan dengan menggunakan sarana kerbau.

“Kami menerima permintaan dari Pemerintah Kabupaten Gianyar untuk tahun ini upacara Tawur Kesanga di Catuspata Desa Adat Gianyar menggunakan sarana kerbau," kata Swardana.

Biasanya tiap tahun, katndia, sehari menjelang hari raya Nyepi pihaknya melaksanakan Tawur Kesanga di Catuspata Desa Adat Gianyar dengan Tawur Panca Kelud menggunakan sarana binatang sapi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved