Pelebon Istri Ida Dwagung
BREAKING NEWS: Hari Ini Puncak Pelebon Istri Ida Dwagung Peliatan IX, Jalur ke Ubud Ditutup
Pihak Polsek Ubud akan melakukan pengalihan arus terkait Karya Pelebon Anak Agung Oka Susmini Permauisuri dari Ida Dwagung Peliatan IX
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Karya Pelebon Anak Agung Oka Susmini Permauisuri dari Ida Dwagung Peliatan IX di Puri Aggung Peliatan Ubud akan berlangsung hari ini, Sabtu 26 Februari 2022.
Guna memperlancar acara pelebon istri dari Ida Dwagung Peliatan IX, Anak Agung Oka Susmini maka pihak Polsek Ubud akan melakukan pengalihan arus.
Nantinya, iringan-iringan Bade Anak Agung Oka Susmini akan berjalan dari Puri Peliatan Ubud ke lokasi pelebon yang berada di Pura Dalem Puri.
Adapun jalur ke Ubud akan ditutup total hari ini Sabtu, 26 Februari 2022 pukul 09.30 WITA dan akan dibuka kembali pada pukul 13.30 WITA.
Baca juga: Hormati Satgas Covid-19 Gianyar, Palebon Istri Ida Dwagung Peliatan IX Mengambil Tingkat Madya
Jadi pengendara dari arah Gianyar atau Denpasar yang hendak ke Ubud harus melewati jalan di depan museum Arma kemudian ke Jalan Monkey Forest.
Kapolsek Ubud, Kompol Made Tama, meminta pengendara mencari alternatif lain.
“Untuk kelancaran arus lalu lintas dan kelancaran Palebon,” katanya dikutip Tribun-Bali.com pada Sabtu 26 Februari 2022.
Pelebon Istri Ida Dwagung Pelian IX Mengambil Tingkat Madya
Puri Agung Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali hari ini, Sabtu 26 Februari 2022 akan menggelar acara puncak pelebon mendiang Anak Agung Oka Susmini, yang merupakan istri dari Ida Dwagung Peliatan IX.
Sebagai tingkatan karya atau status upacara pelebon ini, pihak Puri Agung Peliatan mengambil tingkat madya (menengah).
Baca juga: Warga di Denpasar Lapor Keluhan Pemutusan Air ke Ombudsman, Ini Jawaban PDAM
Hal tersebut sebagai bentuk pihak puri menghormati Satgas Covid-19 yang tengah bekerja keras dalam menekan angka penyebaran covid-19.
Data yang diterima Tribun Bali di Puri Agung Peliatan, Rabu 23 Februari 2022, diketahui bahwa Anak Agung Oka Susmini lahir pada 19 November 1939.

Beliau merupakan istri satu-satunya dari Ida Dwagung Peliatan IX. Diketahui Anak Agung Oka Susmini wafat pada 12 Desember 2021 pukul 12.00 Wita di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Gianyar.
Selama menantikan prosesi pelebon, layon dititipkan selama beberapa bulan di sana, dan baru dipulangkan ke Puri Agung Peliatan pada 20 Februari 2022.
Sebelum wafat, mendiang mengalami sejumlah penyakit. Diawali dengan penyakit jantung, dan sudah dilakukan pemeriksaan di pertengahan tahun 2021 lalu.
Setelah beberapa bulan di puri, tiba-tiba mendiang terkena stroke sebanyak dua kali. Satu kali di puri dan satu kali di rumah sakit.
Dikarenakan stroke yang dialami cukup berat, sehingga mendiang diopname di RSUD Sanjiwani selama beberapa bulan. Yakni, dari Oktober sampai menghembuskan nafas terakhir 12 Desember 2021 pukul 12.00 Wita.
Pantauan di jaba Puri Agung Peliatan, Rabu 23 Februari 2022, sejumlah sarana pelebon telah rampung dikerjakan.
Baca juga: Revitalisasi Pasar Ubud Telah Dibahas DPRD Gianyar, Komisi II Minta Gunakan Bata Tulikup
Mulai dari Ogoh-ogoh Cupak buatan pemuda Banjar Teruna, Desa Peliatan. Dimana ogoh-ogoh ini nantinya, oleh Pengelingsir Puri Agung Peliatan, Ida Cekorda Gede Putra Nindia, dikatakan sebagai penunjuk arah ketika perjalanan layon (jenazah) menuju setra atau kuburan.
Selain ogoh-ogoh, terdapat juga lembu putih yang nantinya menjadi tempat layon dikremasi. Serta ada bade tumpang sembilan dengan ketinggian 24 meter, yang nantinya digunakan untuk membawa layon dari Puri Agung Peliatan sampai ke kuburan.
Dalam plebon kali ini, pihak puri tidak menggunakan nagabanda. Sebab, menurur Ida Cokorda Nindia, penggunaan nagabanda hanya digunakan dalam plebon tingkat utama.
"Jika orang mengatakan plebon yang kami gelar ini besar, sebenarnya tidak. Plebon kali ini sederhana, ini tingkat madya. Dan, baru kali ini kami di Puri Agung Peliatan memgambil plebon tingkat sederhana, ini untuk menghormati Satgas Covid-19, selain itu, mendiang juga meminta agar plebonnya sederhana saja," ujar Ida Cokorda Nindia.
Saat hari H nanti, kata Ida Cokorda Nindia, akan dilakukan arak-arakan dan prosesi lainnya seperti yang telah diwariskan leluhur Puri Agung Peliatan. Seperti adanya gayot dan tarian yang berjalan kaki sampai ke kuburan. Mantan Sekda Gianyar tersebut mengatakan, semua yang terlibat dalam plebon sudah divaksin, sehingga pihaknya meyakini bahwa plebon ini aman untuk digelar.
Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau masyarakat yang ingin menyaksikan prosesi upacara plebon ini supaya tetap mematuhi protokol kesehatan. Yakni memakai masker dan telah divaksin booster.
"Kami di Puri Peliatan sendiri telah divaksin booster, dan di Peliatan sendiri, Ubud pada umumnya, hampir semua masyarakat telah divaksin booster, karena itu kami meyakini plebon ini aman untuk dilakukan. Tapi untuk mengindari hal yang tak diinginkan, masyarakat yang ingin menonton diharapkan tetap memakai masker," harapnya.
(*)