Berita Tabanan
Dewan Soroti Kurangnya Perhatian Pemkab di Pertanian,Setahun Dipimpin Jaya-Wira Perbaiki 93 Km Jalan
Salah satunya adalah perbaikan jalan rusak sepanjang 93 kilometer dengan anggaran pinjaman ke PT. SMI senilai Rp 185 Miliar.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
Dia menyarankan, dengan adanya bantuan program pengairan bernama Pompa Hydram yang digagas oleh Pangdam IX Udayana tersebut bisa ditiru dan dilaksanakan.
"Itu kan sudah terbukti, seharusnya pemerintah daerah bisa mengikuti itu. Tinggal mencari dimana wilayah atau lokasi yang cocok untuk dibangun Pompa Hydram untuk pengairan di lahan pertanian tersebut. Nanti tinggal dianggarkan saja, artinya ditiru dan dilaksnaakan," jelasnya.
Politikus Partai Golkar ini juga menyarankan agar pemerintah daerah bisa mencari informasi terkait komoditi pertanian yang memiliki daya jual yang maksimal. Itu dilakukan untuk lahan diluar sawah padi.
Pemerintah juga diharapkan untuk membimbing, membina dan menyiapkan apa yang dibutuhkan para petani di Kabupaten Tabanan.
"Tentunya pemerintah diharapkan hadir untuk masyarakat terutama petani. Selain saat tanam, juga dipikirkan hasil pertanian itu sendiri. Artinya pemasaran, penyerapan produk, dan menjaga nilai atau harga.
Apalagi saya dengar sekarang lumbung padinya di Bali sekarang adalah Kabupaten Jembrana," tegasnya sembari menyebutkan saat ini gabah Tabanan cenderung dibawa ke luar Bali dan balik lagi setelah menjadi beras sehingga diperlukan penampungan gabah dengan kapasitas yang lebih besar.
Untuk Alih fungsi, kata dia, saat ini masih terjadi. Karena di saat yang sama, pembebasan lahan masih terjadi.
Padahal, mempertahankan ruang terbuka hijau, persawahan, masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
"Di RPJMD mengembalikan lumbung pangan Bali. Tetapi di sisi lain, pembebasan lahan hijau masih terjadi. Apakah ini tidak bertolak belakang. Jangan dulu bicara cetak sawah, pertahankan (lahan) yang sudah ada saja," tegasnya lagi.(*)
Artikel lainnya di Berita Tabanan