Human Interest Story

KISAH Disabilitas di Jembrana Bisnis Rajut 10 Tahun Lamanya, Ayu Mang: Keadaan Membuat Tiang Kuat

Ayu Mang, sejak 16 tahun dirinya kehilangan pendengaran karena sakit. Sehingga dirinya belajar merajut sejak umur 25 hingga 35 tahunan.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Noviana Windri
(Tribun Bali/I Made Ardhiangga).
Ayu Mang saat merajut di rumahnya. 

Ayu Mang mengaku, saat ini dirinya dalam melanjutkan usaha rajutannya masih terkendala modal dan pemasaran.

Baca juga: Jenderal Dudung Berkaca-kaca Dengar Kisah Sertu Lugas, Anak Yatim Jual Gorengan Lulus Prajurit TNI

Baca juga: Kisah Pelaku Wisata di Nusa Penida Bertahan Saat Pandemi Covid-19, Kembali Budidaya Rumput Laut

Baca juga: Kisah Dalem Dimade Mengungsi ke Guliang Usai Digebuk Gusti Maruti

Selama ini untuk promosi dirinya dibantu saudara dan teman-teman.

Dan juga di promosikan di media sosialnya di facebook, dan instagram.

Seluruh foto-foto hasil karyanya di promosikan di sana.

Sehingga masyarakat atau pengguna sosial media bisa langsung memesan di sana disertai dengan harganya.

“Tyang tidak akan pernah menyerah dengan keadaan. Tetap akan semangat (dengan segala kekurangan yang dimiliki),” bebernya.

Ia menambhakan, bahwa yang dijual atau yang bisa dibuat oleh Ayu Mang ialah rajutan berupa Boneka, baju, topi tas, dan rajutan model lainnya.

Untuk salah satu karyanya berupa boneka rajutan yang sudah laku terjual seharga Rp 250 ribu.

Namun, untuk harga dari rajutannya sendiri tergantung ukuran model.

“Kalau boneka yang sudah terjual Rp 250 ribu dan untuk tas tuang jual Rp 350 ribu. Semua tergantung model dan ukuran untuk tyang jual,” imbuhnya. (ang).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved