Berita Buleleng
BREAKING NEWS - Dua Keluarga di Buleleng Terlibat Perkelahian, Alami Luka Tusuk hingga Pendarahan
Dua keluarga di Banjar Dinas Lebah, Desa Kaliasem, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, terlibat perkelahian, Jumat 4 Maret 2022 malam
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Dua keluarga di Banjar Dinas Lebah, Desa Kaliasem, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, terlibat perkelahian, Jumat 4 Maret 2022 malam, sekitar pukul 23.00 wita.
Akibatnya, kedua keluarga itu pun mengalami luka-luka hingga harus dilarikan ke rumah sakit, dan berujung pada saling lapor.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, dua kubu yang terlibat perkelahian ini adalah keluarga dari Putu Mas Merta (48), dengan keluarga dari Kadek Arsana.
Perkelahian terjadi di pinggir jalan, tepat di depan kediaman milik Putu Mas Merta.
Akibat perkelahian ini, keluarga dari Putu Mas Merta mengalami luka-luka hingga harus dirawat di RSUD Buleleng.
Di mana Putu Mas Merta mengalami luka pada bagian kepala.
Selain itu, anak keduanya bernama Kadek Bayu Widana (17) mengalami luka tusuk pada bagian perut, dan luka pada kepala.
Anak ketiganya bernama Komang Neka Muliadi (14) mengalami pendarahan pada otak.
Baca juga: PERJALANAN Sukses Pengusaha Dupa di Buleleng, Nyoman Tiya Kini Raup Omzet Rp 200 Juta per Bulan
Sementara istrinya Luh Ayu Widiani mengalami memar pada bagian tangan, serta trauma.
Sementara keluarga dari Kadek Arsana juga mengalami luka-luka, hingga harus dilarikan ke RS Parama Sidhi Singaraja.
Di mana, Kadek Arsana terlihat mengalami luka robek pada bagian kepalanya. Sementara anaknya bernama Gede Porda mengalami patah tulang pada bagian tangan kirinya.
Menurut pengakuani keponakan Putu Mas Merta bernama Ketut Suartana (45) ditemui di IGD RSUD Buleleng mengatakan, Kadek Arsana mulanya berteriak-teriak di depan rumah milik Putu Mas Merta.
Sehingga Kadek Bayu Widana pun keluar, untuk melakukan pengecekan.
Saat keluar itu, Kadek Bayu disebut-sebut langsung dianiaya oleh tiga orang pria. Satu orang memegang dirinya, sementara dua orang lainnya memukul dan menusuknya menggunakan parang.
Akibat dianiaya itu, Kadek Bayu pun langsung menjerit.