Berita Bali
Gubernur Bali Wayan Koster Sebut 99,9 Persen Warga Setuju Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Dibangun
Selasa 8 Maret 2022 telah diadakan Acara Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Gilimanuk dan Perjanjian Regres Jalan Tol Gilimanuk
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Irma Budiarti
Gubernur Bali, Wayan Koster menyebut dari 8.643 pemilik lahan yang terlintasi proyek jalan tol tersebut, 8.641 warga setuju.
Baca juga: Ground Breaking Proyek PLTS di Jalan Tol Bali Mandara Jelang KTT G20, Ditargetkan Rampung Awal Juli
“Dari 8.643 orang pemilik lahan, sebanyak 8.641 yang setuju dan dua warga menolak, jika dipresentasikan maka 99,9 persen warga mendukung proyek Tol ini,” ujarnya, dikutip Tribun-Bali.com pada Selasa 8 Maret 2022.
Ia pun menuturkan, jika pembangunan jalan tol ini telah dilakukan kegiatan sosialisasi dan konsultasi publik dengan dua tahap.
“Tahap pertama kegiatan sosialisasi di Denpasar yang saya pimpin langsung, dengan hadir, kepala desa, bedesa adat, dan tokoh masyarakat serta para bupati yang dilintasi jalan tol, yakni, bupati jembrana, tabanan dan Badung,” tutur Koster
"Sedangkan, untuk tahap kedua kegiatan sosialisasi dan konsultasi, masyarakat pemilik lahan di masing-masing wilayah Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung yang dipimpin oleh Kepala Biro Pemerintah Dakesra,” sambungnnya.
Menurut Koster, jalan tol ini akan menjadi akses perkembangan infrastruktur baru serta kemungkinan membangun target wisata baru demi mewujudkan Bali Era Baru.
Oleh karena itu, ia pun mengusulkan nama Tol Gilimanuk-Mengwi dengan Jagat Kerthi Bali.
“Saya mengusulkan nama jalan tol ini adalah Jagat Kerti Bali yang memiliki makna bahwa jalan tol ini merupakan infrastruktur perekonomian yang akan memberi kesejahteraan bagi masyarakat Bali dan Masyarakat Umum Bali," ucapnya.
Adapun Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi membentang seluas 96.84 Km akan memberdayakan empat desa di Bali yang akan memiliki empat rest area , dua bertiap A dan dua lagi bertipe B.
Pembangunan rest area ini berguna memberdayakan penduduk setempat dalam pengembangan kegiatan UMKM.
Lokasi rest area tersebut akan berada di empat desa yakni; Jembrana, Pekutatan, Soka, serta Tabanan yang akan menjadi penghubung distribusi logistik dalam kota.
Lebih lanjut, pembangun jalan tol ini terbagi menjadi tiga seksi yakni sebagai berikut.
Baca juga: Desak Patuhi Putusan MK Terkait Proyek TOL Gilimanuk-Mengwi, KEKAL, FRONTIER, & WALHI Surati Koster
Seksi pertama berada di jalur Gilimanuk ke Pekutatan sepanjang 54.75 km. Kemudian berlanjut di Seksi Dua yang dimulai dari Pekutatan menuju Soka sepanjang 23.17 km.
Seksi ketiga dari Soka menuju Mengwi dengan panjang 18.92 km. Tol Gilimanuk-Mengwi akan memiliki enam interchange yakni di Cekik, Pekutatan, Banyubiru, Soka, Wanasai, dan Negara.
Selain itu, Tol Gilimanuk-Pekutatan akan memiliki empat lajur untuk dua arah kendaraan roda empat.
Sedangkan, Tol Pekutatan-Mengwi akan ditambah lajur sepeda motor, dua lajur kendaraan roda empat , dan lajur khusus sepeda dan pejalan kaki.
Tol ini pun akan memiliki beberapa overpass dan underpass sebagai solusi jalan Melasti, sekaligus sebagai penghormatan kepada masyarakat Bali.
(*)