PMI Asal Bali Pulang dari Ukraina
Kisah Desak Yuni PMI Asal Bangli yang Kerja di Ukraina, Tak Bisa Tidur dan Harus Bolak-balik Bunker
Lima hari lamanya, ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) mengungsi di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ukraina.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Di sana ada sekitar 100 orang WNI berasal dari daerah lain," ucapnya.
Desak Yuni mengungsi di kantor KBRI selama lima hari. Selama itu pula, ia tidak diperbolehkan keluar bangunan.
"Sekitar tanggal 25 atau 26 Februari terus terdengar suara ledakan bom. Setiap ada bom bunyi kita turun ke bunker, kita sembuyi di sana bersama-sama," ungkapnya.
Baca juga: Hanya 7 dari 29 PMI Ukraina Asal Bali yang Prosedural, BP2MI Lakukan Penyetaraan
Di bunker dengan ukuran terbatas ratusan WNI berdesak-desakan. Mereka mengutamakan anak-anak.
Selama lima hari mengungsi ini, Desak Yuni mengaku tidak bisa tidur karena harus bolak-balik bunker.
"Baru satu jam dapat tidur, terdengar suara ledakan. Sehingga kita harus cepat-cepat turun ke bunker. Di bunker itu sekitar satu hingga dua jam saja, karena di sana gelap dan oksigen terbatas."
"Kalau sudah tenang baru kembali lagi. Setelah kembali ke atas, Baru nyari posisi tidur, lagi terdengar bom. Sehingga harus turun lagi. Begitu seterusnya," jelas dia. (*)