Berita Buleleng

KISAH PMI Asal Bali Terlantar di Turki, Pekerjaan Tak Sesuai Perjanjian dan Tinggal di Losmen Sempit

Pasalnya, ia dipekerjakan tidak berdasarkan hasil perjanjian. Bahkan tempat tinggal yang diberikan dinilai sangat tidak layak

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
ilustrasi. Kondisi 25 Warga Bali yang berada di emperan toko di Turki, meminta dipulangkan ke Bali 

Selang beberapa waktu, Septiana kemudian mendapatkan tawaran bekerja di restoran.

Namun ia bekerja di restoran itu hanya enam hari.

Septiana memutuskan untuk mengundurkan diri karena tidak kuat dengan cara kerjanya yang hingga delapan jam.

Karena resign tidak sesuai pada waktu yang tidak sesuai dengan perjanjian kerja, maka pihak restoran tidak memberikannya upah.

Septiana  pun kembali menuntut pihak penyalur, agar dipekerjakan di hotel sesuai dengan perjanjian.

Namun permintaan itu tak dapat dipenuhi. Septiana justru kembali ditawarkan untuk bekerja di pabrik masker dengan upah 120 lira.

"Kami sempat bekerja di pabrik masker itu beberapa hari. Kemudian resign baik-baik lagi. Kami merasa bayar mahal-mahal tapi dipekerjakan di pabrik masker. Selanjutnya kami resign.

Saya mencari pekerjaan sendiri. Sekarang saya kerja di restoran, dengan upah yang cukup lah.

Agen itu rupanya tidak punya link kerjaan di bagian hotel, jadi saat kami tiba di Turki baru dicarikan kerjaan di luar perjanjian," ucapnya.

Baca juga: Tujuh PMI Asal Buleleng Telah Pulang dari Ukraina, Tiga Lainnya Masih Menjalani Karantina di Jakarta

Septiana pun mengaku kini hanya tersisa 13 PMI yang tinggal di losmen tersebut.

Ada beberapa pekerja yang memilih mencari pekerjaan masing-masing.

Ia pun mengaku masih mengumpulkan uang agar bisa menyewa losmen yang lebih layak.

Namun untuk menyewa losmen yang lain ungkap Septiana juga cukup sulit. Dimana syarat yang menyewa losmen harus warga Turki.

"Sudah ada beberapa PMI yang kabur. Yang tersisa di losmen itu tinggal sekitar 13 orang. Losmennya memang tidak layak.

Saya masih berusaha ngumpulin uang biar bisa menyewa losmen yang lebih layak dan memang agak susah nyari losmen lain karena syarat yang nyewa harus orang Turki," keluhnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved