Berita Buleleng

Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Bos Cengkih di Buleleng Bali, Jono Habisi Nenek Parmi di Adegan 18-23

Polres Buleleng menggelar rekonstruksi kasus pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan bos cengkih asal Banjar Dinas Bululada, Desa Selat

Istimewa
GELAR REKONSTRUKSI - Jono peragakan adegan mendekap nenek Parmi menggunakan kain lap pada tangan kanan, sedangkan tangan kirinya berpegangan pada kasur. Kegiatan rekonstruksi ini dilakukan pada Senin (8/9/2025) 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Polres Buleleng menggelar rekonstruksi kasus pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan bos cengkih asal Banjar Dinas Bululada, Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Buleleng bernama Ketut Parmi (73) meninggal dunia.

Proses rekonstruksi itu berlangsung Senin (8/9) di Gedung Dharma Tungga lantai II, tepatnya di ruang PPA Satreskrim Polres Buleleng

Kegiatan rekonstruksi dihadiri penyidik pembantu yang menangani proses perkara, Inafis polres Buleleng, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Buleleng, pelapor, saksi-saksi.

Baca juga: USUL 50 Persen Pajak Kendaraan untuk Perbaikan Jalan, DPRD Buleleng Gagas Opsen Pajak untuk Jalan

Termasuk tersangka yakni Made Swadharma Yasa alias Jono alias Aan didampingi oleh penasihat hukumnya. 

Kanit 1 Satreskrim Polres Buleleng, Iptu I Ketut Yulio Saputra menjelaskan, kegiatan rekonstruksi ini tujuannya untuk penyempurnaan proses penyidikan yang dilakukan. Bagaimana mengungkap kronologis kebenaran dari peristiwa yang terjadi.

"Termasuk juga mencari faktor-faktor penyebab terjadinya kematian korban secara detail," ujarnya, Selasa (9/9).

Total ada 44 adegan yang diperagakan mulai dari Jono masuk ke dalam rumah Ketut Parmi, melakukan kekerasan, mencuri perhiasan dan uang tunai, hingga keluar rumah. Adegan pembunuhan terungkap pada adegan ke 18 hingga 23 serta adegan 29 hingga 32.

Pada adegan 18 hingga 23 menceritakan Jono yang melihat nenek Parmi sedang tidur menghadap kanan.

Ia mendekatinya lalu menutup wajah nenek Parmi dari belakang menggunakan kain lap.

Setelahnya Jono berdiri di pintu kamar untuk memastikan nenek Parmi tidak terbangun. 

Baca juga: DPRD Buleleng Usulkan 50 Persen Pajak Kendaraan untuk Perbaikan Jalan

Dirasa aman, Jono kemudian mendekati brankas yang ada di kamar nenek Parmi untuk membukanya. Namun brankas itu terkunci, bahkan sempat mengeluarkan bunyi saat coba dibuka. 

"Karena mengeluarkan bunyi, tersangka kemudian kembali ke pintu kamar untuk memastikan situasi. Setelah dirasa aman, tersangka berinisiatif menutup telinga nenek Parmi menggunakan bantal guling di kasur," jelasnya. 

Selanjutnya di adegan 29 hingga 32, Jono yang menemukan sebuah kunci di laci meja, menggunakan kunci tersebut ke brankas yang ternyata cocok. Ia langsung berusaha membuka brankas, namun kembali berbunyi. 

Di saat yang sama Jono mendapati nenek Parmi seakan-akan terbangun dan hendak mengambil lap bekas baju yang ditaruh di wajahnya menggunakan tangan kiri.

Melihat hal tersebut, dengan sigap Jono mendekati nenek Parmi, lalu mendekap bibir dan hidung nenek Parmi menggunakan kain lap tersebut. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved