Berita Bali
Negaranya Berkonflik, WN Ukraina dan Rusia di Bali Jalin Persahabatan Lewat Kaligrafi 1.000 Meter
Karya Kaligrafi ini juga ditunjukkan bagi Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky serta masyarakat dunia
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Meskipun di negara asalnya tengah dirundung konflik, justru warga negara asing (WNA) asal Rusia Pokras Lampas dan WN Ukraina Alex Stefan bersahabat membawa pesan perdamaian dari Pulau Bali.
Seniman Rusia tersebut membuat Kaligrafi bertema perdamaian yang panjangnya hampir 1.000 meter di atap vila milik pengusaha property milik Alex.
Adapun karya “World United” ini digoreskan Pokras Lampas selama dua minggu, yaitu dari 16 Februari hingga 6 Maret 2022, dan dirancang sejak 7 Januari 2022.
Karya Kaligrafi ini juga ditunjukkan bagi Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky serta masyarakat dunia.
Baca juga: Tak Main-main, Pesawat Tempur SU-35 Keliling Langit Ukraina Gotong Rudal Antiradiasi
"Karya itu bertajuk “World United” dibuat dalam enam bahasa, Rusia, Ukraina, Inggris, Indonesia, Perancis, dan Tiongkok.
Kami membawa pesan persaudaraan di tengah situasi dunia yang sedang tidak menentu, terutama karena adanya ketegangan militer diantara negara Rusia dan Ukraina," kata Pokras dalam sesi jumpa pers di Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali, pada Kamis 10 Maret 2022.
Ia menjelaskan bahwa Bali secara khusus dipilih karena letaknya yang strategis sebagai tempat koneksi berbagai orang dari mancanegara, mulai dari wisatawan, insan kreatif, dan pebisnis.
"Saya senang bisa di Bali membuat kaligrafi. Kaligrafi adalah jalur yang bisa mengkoneksi beberapa orang biarkan berbeda agama budaya tetapi dengan ini kita memperlihatkan apa yang mengekspresikan diri kita membawa pesan perdamaian," ungkapnya.
Bahkan di tengah pandemi yang sedang berlangsung, pengunjung dari mancanegara tetap berupaya dapat mengunjungi Pulau Dewata ini.
“Dimanapun kita berada, perlu diingat bahwa dunia ini satu meskipun kita berasal dari negara dengan budaya yang berbeda-beda. Saya melukis “Mir Yedin" yang berarti World United atau Dunia Bersatu," jelasnya.
Pokras sengaja melukis di atas atap properti Alex Villas karena lokasinya dinilai strategis, sehingga bisa dilihat dari berbagai sisi.
Terkait hal ini, Alex Stefan menuturkan dirinya sudah datang dari Ukraina ke Bali sejak 7 tahun yang lalu, sebagai pebisnis asal Ukraina, dirinya tidak menginginkan perang.
Melihat kabar konflik di negaranya, Alex mengaku sedih, khawatir hingga sulit tidur memikirkan keluarga saudara dan masyarakat di negaranya.
Alex mengaku betah di Bali karena memiliki kultur dan seni yang baik.
Baca juga: AS Sebut Rusia Akan Gunakan Senjata Biologis, Rumah Sakit Bersalin di Ukraina Diserang Kremlin
Ia berharap ekonomi Bali segera pulih setelah dihantam badai pandemi COVID-19.