Berita Tabanan

Tabanan Tak Lagi Terapkan Isolasi Terpusat, Isoter Pemkab Tabanan Ditutup

Pihak Pemkab Tabanan atau Satgas Penanganan sudah resmi menutup tempat isolasi terpusat (isoter) untuk para warga.

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Susila 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN – Kasus positif Covid 19 di Kabupaten Tabanan terus menurun dalam dua pekan terakhir ini.

Dengan hal tersebut, pihak Pemkab Tabanan atau Satgas Penanganan sudah resmi menutup tempat isolasi terpusat (isoter) untuk para warga.

Namun begitu, untuk masyarakat yang memiliki risiko tinggi, tetap akan mendapat perawatan di rumah sakit. 

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Susila, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan tidak lagi menerapkan isolasi terpusat (isoter) terhadap warga yang terkonfirmasi positif Covid 19.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Booster di Tabanan Sudah 32 Persen

Mereka yang positif nantinya hanya cukup melaksanakan isolasi mandiri (isoman) di rumahnya masing-masing dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.

"Sudah dari kemarin (isoter) ditutup. Besok kita akan ke tempat isoter di Werdha Pura Denpasar untuk selesaikan administrasinya," jelasnya Minggu 13 Maret 2022. 

Dia melanjutkan, menurunnya kasus positif harian sejak dua pekan terakhir menjadi acuan utama penutupan isoter tersebut.

Sebelumnya Dinas Kesehatan (Diskes) Tabanan juga telah melapoekn ke Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid 19 Tabanan bahwa dalam dua pekan terakhir kemunculan kasus positif yang baru cenderung menurun di Tabanan.

Baca juga: Massa Sempat Adu Argumen, PN Tabanan Eksekusi Lahan Beserta Bangunan di Desa Samsam

"Kasus cenderung menurun sejak dua pekan terakhir ini. Dan semoga saja terus menurun kedepannya. Sehingga dengan penutupan isoter di Denpasar itu, masyarakat yang terpapar cukup melakukan isoman saja di rumah namun dengan syarat dan melihat faktor risikonya," ungkap dr Susila. 

Baca juga: PTM di Tabanan Tunggu Intruksi Gubernur Bali, Angkutan Siswa Masih Belum Bisa Beroperasi

Mantan Direktur RSUD Tabanan ini menjelaskan, bagi masyarakat yang positif dengan gejala ringan cukup melakukan isolasi mandiri di rumah. Mereka melakukan isoman dengan menerapkan protokol kesehatan yang disiplin. 

Namun, jika untuk penerapan isolasi pasien yang bergejala berat, sedang, atau komorbid, akan dilihat dari risikonya. Nanti, dokter yang menangani seperti misalnya di Puskesmas akan memberikan gambaran mengenai risiko tersebut. 

"Tapi jika misalnya risikonya berat ya tentunya diaeahkan dirawat di rumah sakit agar lebih cepat mendapat penanganan," tegasnya. (*)

Berita lainnya di Berita Tabanan

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved