Berita Klungkung
Warga Keluhkan Maraknya Pengerukan Bukit di Dawan Klungkung, Sebagian Besar Dipakai untuk Proyek PKB
Seperti beberapa lokasi di Desa Paksebali, di Desa Gunaksa, termasuk di wilayah Punduk Dawa, Desa Pesinggahan. Aktivitasnya pun mulai dikeluhkan oleh
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Aktivitas pengerukan bukit di wilayah Kecamatan Dawan, Klungkung kian marak.
Hal ini pun dikeluhkan warga, karena khawatir berdampak terhadap lingkungan, terutama bencana tanah longsor.
Aktivitas pengerukan bukit ini dapat ditemui di beberapa desa di Kecamatan Dawan.
Seperti beberapa lokasi di Desa Paksebali, di Desa Gunaksa, termasuk di wilayah Punduk Dawa, Desa Pesinggahan. Aktivitasnya pun mulai dikeluhkan oleh warga.
Baca juga: Perajin Uang Kepeng di Klungkung Bertahan Saat Pandemi
Seperti yang diungkapkan Gede Suyasa, warga yang kerap melintas di ruas jalan raya Desa Paksebali - Sidemen.
Ia mengeluhkan maraknya pengerukan di sepanjang jalan di Desa Paksebali.
Kondisi itu selain secara estetika merusak pemandangan perbukitan, juga kerap membuat jalanan berdebu.
" Apalagi saat hujan, terkadang tanahnya sampai ke jalan aspal. Lalu lalang truk yang mengangkut tanah urugan juga mengganggu lalu lintas," ungkapnya, Senin (14/3/2022).
Ia bahkan lebih khawarir dengan dampak lingkungan yang diakibatkan dari aktivitas pengerukan bukit tersebut.
" Di Paksebali ada bukit setelah dikeruk ditinggal begitu saja, tidak dibuat terasering.
Takutnya itu bisa longsor ke jalan raya. Ini kan bahaya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Gunaksa, I Wayan Sadiarna menjelaskan, di wilayahnya ada dua titik aktivitas pengerukan bukit, yakni di wilayah Dusun Babung dan Dusun Buayang.
"Kami sudah sempat turun bersama Satpol PP Klungkung, di kedua lokasi itu tidak dapat menunjukkan izin pengerukannya," ungkap Sadiarna.
Ia pun tidak menampik aktivitas pengerukan bukit itu dikeluhkan masyarakat, karena lalu lalang truk pengangkut material memperparah kerusakan jalan.
Baca juga: Belum Ada Izin, PTM di Klungkung Batal Dimulai Besok, Kini Nantikan Kebijakan Pemprov Bali
" Dampak yang dapat dilihat langsung kan jalan yang rusak berat. Di Dusun Buayang jalanya benyah latig, bahkan sudah 3 orang yang terjatuh," jelasnya.
Sudiarna juga menuturkan, pihak Desa Adat Gunaksa sebenarnya sudah melakukan pertemuan dan melarang aktivitas pengerukan bukit di wilayah Gunaksa.
Namun hal ini belum membuat aktivitas pengerukan tersebut berhenti.
" Ini sulitnya, bahasa warga pemilik, mereka menata lahan. Sedangkan mereka tidak ada izinnya," ungkapnya.
Sementara Camat Dawan I Dewa Gede Widiantara menjelaskan, pihaknya sudah turun melakukan pengecekan ke lokasi pengerukan.
Ternyata material dari pengerukan di beberapa wilayah di Kecamatan Dawan itu untuk kepentingan proyek PKB di Eks Galian C Klungkung.
" Kita sudah pantauan, itu sebagian besar untuk proyek PKB dan truk yang angkut material sudah berlabel semua. Kami sudah laporkan ke kabupaten juga," jelasnya.
Menurutnya sebagian besar tanah yang dikeruk merupakan lahan milik pribadi, dan para pemilik memanfaatkan hal ini untuk menata lahan mereka.
"Kami juga sudah petakan untuk potensi bencana.Kalau tempat pengerukan berpotensi menimbulkan bencana, kami tidak rekomendasikan pengerukan di lokasi itu," jelas Widiantara. (*)
Artikel lainnya di Berita Klungkung