Berita Denpasar
29 WNI Bali Sudah Ditangani, Telantar dan Jadi Korban Penipuan di Turki
Muhamad Iqbal, Duta Besar Indonesia di Turki, angkat bicara terkait 29 WNI asal Bali yang dilaporkan sempat luntang-lantung di Turki, beberapa waktu l
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Karsiani Putri
Selain diberikan perlindungan dalam bentuk pemberian penampungan yang layak, para korban juga direncanakan dipulangkan ke Bali dalam waktu dekat.
“Saat ini kami sedang mengumpulkan keterangan dan bukti dari para korban. Kami sudah mengetahui para pelakunya dan akan berkoordinasi dengan penegak hukum di Indonesia maupun Turki terkait kasus ini,” kata Kombes Puji Sutan, Atase Polri KBRI Ankara.
Iqbal mengatakan, kasus penipuan sejenis itu sudah sangat sering terjadi dua tahun belakangan ini.
"Kasus-kasus penipuan serta pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara ilegal oleh perorangan dari Indonesia ke Turki dalam dua tahun belakangan ini meningkat tajam," jelasnya.
Tentunya kondisi ini didorong oleh sulitnya mencari pekerjaan di dalam negeri sejak munculnya wabah Covid-19 dan mudahnya akses ke Turki bagi WNI.
Dalam sebagian besar kasus ditemui unsur pidana perdagangan orang.
Baca juga: Daftar 3 Konglomerat yang Kaya Raya Berkat Minyak Goreng Versi Forbes 2022
"Hingga saat ini, aparat penegak hukum di Turki maupun di Indonesia selalu memberikan dukungan dalam upaya penangannya," jelasnya.
Ia mengatakan, bagi Indonesia, Turki bukan merupakan negara tujuan penempatan untuk pekerjaan rumah tangga Indonesia.
Sebaliknya Turki juga tidak membuka peluang bagi pekerja asing di sektor rumah tangga.
Masyarakat Turki pada umumnya juga tidak memiliki budaya menggunakan atau memiliki asisten rumah tangga sebagaimana halnya di negara-negara Timur Tengah.
Baca juga: ASEAN Diusulkan Bebas Visa Kunjungan ke Bali, VOA Akan Diperluas untuk Negara Lain
Baca juga: Ini Protokol Kesehatan yang Diterapkan Pada Penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022
Baca juga: Daftar 3 Konglomerat yang Kaya Raya Berkat Minyak Goreng Versi Forbes 2022
“Jika ada tawaran untuk bekerja di sektor rumah tangga di Turki, dipastikan itu penipuan," katanya.
(*)