Berita Denpasar
Ratusan Miliar Uang Nasabah Raib, Korban Investasi Robot Trading Fahrenheit Melapor ke Polda Bali
Dua korban dari tujuh orang yang melaporkan kasus penipuan tersebut yakni Beni Kurniawan dan Murni Wiati didampingi beberapa korban lainnya.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Karsiani Putri
Sementara itu, Murni mengaku korban yang rugi dan merasa tertipu dengan robot trading Fahrenheit kebanyakan dari korban yang kena PHK.
Ia pun berharap dengan kejadian ini dan setelah dilaporkan ke Ditreskrimsus Polda Bali, mereka berharap uang yang telah diinvestasikan bisa kembali.
"Tapi intinya itu, kami kan invest di trading lain juga. Jadi biar mereka tidak melakukan seperti yang Fahrenheit lakukan. Kalau sampai mereka melakukan, member seluruh Indonesia akan melawan," tegasnya.
Murni menuturkan, korban dari PT FSP Akademi Pro belum mengetahui pasti perizinan dari perusahaan itu, namun begitu saat ditanya mengenai kantor trading Fahrenheit itu, ia menjawab ada di Kuta, Badung.
"Infonya ada di Kuta. Tapi kantor pusatnya ada di Jakarta," kata Murni.
Kasus yang menjerat ratusan korban ini, sebelumnya diajak oleh perusahaan dengan bermodalkan SIUO dan NPWP saja, ditambah dengan keanggotaan APLI di awal mereka berkenalan.
Sedangkan dari kasus ini, sejumlah tempat yang di wilayah Indonesia seperti Jogjakarta, Surabaya, Medan dan beberapa lokasi lainnya juga sudah melaporkan kasus serupa.
Direktur Reskrimsus Polda Bali Kombes Pol Hendri Fiuser mengatakan, pihaknya masih mengecek terlebih dahulu laporan korban.
Baca juga: 29 WNI Bali Sudah Ditangani, Telantar dan Jadi Korban Penipuan di Turki
Baca juga: 300 Penumpang dari Melbourne, Spanduk Sambut Kedatangan Perdana Jetstar di Ngurah Rai
Baca juga: Daftar Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Salah Satunya Scaling Gigi
"Ya nanti saya cek dulu. Saya belum terima laporan resminya. Yang jelas, kalau sudah kami terima akan kami selidiki berdasarkan laporan yang ada," katanya.
(*)