Berita Jembrana

Petani Tolak Pabrik Limbah B3 Tegal Badeng Timur Jembrana

Petani di Kelurahan Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali menolak adanya pendirian pabrik limbah B3 di wilayahnya.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Noviana Windri
ist
Ketua Komisi II bertemu dengan masyarakat atau petani di Tegal Badeng Timur, Rabu 16 Maret 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Petani di Kelurahan Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali menolak adanya pendirian pabrik limbah B3 di wilayahnya.

Hal ini disampaikan saat bertemu dengan anggota Komisi II DPRD Jembrana.

Mereka langsung mengadu kepada Ketua Komisi II I Ketut Suastika, Rabu 16 Maret 2022.

Ketua Komisi II I Ketut Suastika mengatakan, bahwa, penolakan dilakukan petani merupakan aspirasi yang diserap oleh pihaknya.

Dan karena banyaknya keluhan ini maka dari itu, dipandang perlu untuk turun langsung kepada para petani.

Baca juga: Warga Datangi DPRD Jembrana Tolak Keberadaan Pabrik Limbah B3 di Pengambengan, Ini Sikap Fraksi PDIP

Baca juga: Warga Akan Ajukan Gugatan, Tuding Pabrik Limbah B3 di Pengambengan Jembrana Cemari Lingkungan

Baca juga: Pabrik Limbah B3 Tegalbadeng Barat Jembrana Bali Ditolak

Tentu saja, keluhan ini harus menjadi perhatian juga bagi instansi pemerintahan.

Dimana petani ialah Penyangga Tatanan Negara Indonesia, sehingga sebagai tulang punggung dalam mempertahankan ekonomi kerakyatan.

"Saat ini kita bisa duduk bersama guna mencari suatu solusi beserta kendala-kendala yang di alami oleh petani terutama di daerah subak Awen Barat di Desa Tegal Badeng  Timur," ucap pria yang akrab disapa Cohok.

Cohok mengaku, bahwa yang menjadi poin penting perhatiannya ialah ada oknum makelar yang  sudah beberapa kali mendatangi petani dan anggota subak untuk menggolkan pabrik limbah B3 di Subak Awen.

Demikian juga pihak perusahaan. Sudah ada sosialisasi dan petani menolak dan anggota subak sudah kompak menolak. Dikhawatirkan

daftar hadir nanti dipakai kedok oleh oknum untuk meloloskan pabrik limbah B3. Padahal petani menolak.

“Di sini kami ketahui, petani dan anggota subak, melalui kelian subak sudah sepakat menolak. Maka ini akan menjadi penyerapan aspirasi untuk disampaikan di dewan kepada pemerintah,” ungkapnya.

Menurut petani, Cohok melanjutkan, bahwa limbah B3 itu akan dibangun atau didirikan di subak Awen dan juga lahan pertanian.

Tentu saja, berpotensi merusak lahan pertanian.

Dan atas hal ini pulalah, petani di subak awen meminta untuk bantuan pompa air.

Baca juga: Warga Pengambengan Datangi Kantor DLH, Tegaskan Tolak Pembangunan Pabrik Limbah Medis di Jembrana

Baca juga: Warga Desa Pengambengan Tetap Tolak Pembangunan Pabrik Limbah B3, Dampak yang Muncul Akan Negatif

Dari pompa air menggunakan genset dialihkan ke listrik, dengan alasan supaya lebih efisien dan ramah lingkungan.

Demikian juga pembelian solar untuk pertanian agar tidak ada kendala.

"Petani juga meminta tolong dijaga agar lahan pertanian di subak Awen barat khususnya dan Jembrana dari alih fungsi lahan. Jadikan pertanian andalan kehidupan dimasa pandemi,” bebernya. (ang).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved