Berita Gianyar

Keluarga Suweta Tolak Hasil Rekonstruksi, Kapolsek Gianyar Sebut Penolakan Tak Berdasar

Kasus tewasnya I Wayan Suweta asal Banjar Benawah, Desa Petak Kelod, Gianyar, Bali, yang tewas di sungai setempat seusai mabuk di acara pernikahan

BPBD Gianyar
Evakuasi I Wayan Suweta (42) asal Banjar Benawah Kanginan, Desa Petak Kelod, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Bali, yang ditemukan tewas di Sungai Melange, kawasan Banjar Petak, Kamis 16 Desember 2021 pukul 23.30 Wita - Keluarga Suweta Tolak Hasil Rekonstruksi, Kapolsek Gianyar Sebut Penolakan Tak Berdasar 

Sementara ketika di Polsek Gianyar, Durus mengatakan, laporan tersebut tidak diterima karena penyelidikan sedang berjalan.

"Setelah kejadian, saya membuat laporan ke Polsek. Tidak diberikan oleh pihak di Polsek. Setelah 1 bulan berjalan kami membuat laporan di Polres, tapi tetap ditolak. Katanya laporan itu harus berawal di Polsek. Lagi kami ke Polsek. katanya kasus ini sedang berjalan, makanya tidak dikasih melapor," ujarnya.

Kapolsek Gianyar, Kompol I Gede Putra Astawa mengakui pihak keluarga korban tewas di Benawah menolak alias tidak mau menandatangani hasil rekonstruksi.

Menurut Kompol Astawa, kecurigaan mereka tidak berdasarkan sumber yang jelas.

Karena itu, pihaknya pun bergerak sesuai kecurigaan keluarga korban.

"Maunya korban sesuai dengan sekenario dia, sesuai dengan apa-apa yang dia tahu dari dukun, berdasadkan informasi yang tak jelas itu. Terkait sempat berkelahi, penyidik sudah meminta keterangan saksi-saksi. Bahkan kami sudah minta keterangan yang menyebutkan korban sempat berkelahi, tapi yang bersangkutan tidak bisa menjelaskan, karena mendengar saja," ujar Kapolsek.

Terkait penolakan laporan keluarga korban, Kompol Astawa mengatakan bukan menolak.

Baca juga: Ayah April Jasmine Meninggal, Ustaz Solmed Ceritakan Perubahan Sikap Sang Mertua Sebelum Meninggal

Namun laporan yang dilakukan tanpa dasar yang jelas.

"Kalau ada bukti baru, silakan sampaikan," ucapnya.

Lalu, apa penyebab kematian korban?

Kapolsek mengatakan, berdasarkan hasil autopsi, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.

Dia diduga tewas karena saat jatuh, kepalanya terendam air.

Diduga karena terlalu mabuk, yang bersangkutan pun tidak bisa menyelamatkan diri.

"Dari hasil rekonstuksi, dia tidak bawa sepeda motor. Dia jalan kaki dari tempat minum ke TKP. Lalu di sana dia terpeleset. Yang menyebabkan dia meninggal itu karena kepala tenggelam di air. Mungkin karena terlalu mabuk, jadi tidak bisa menyelamatkan diri," katanya. (*)

Kumpulan Artikel Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved