Berita Jembrana
Harga Ayam Broiler di Jembrana Turun Jadi Rp 18.500 Per Ekor, Ayam Kampung Rp 35 Ribu
Para peternak ayam di Jembrana mulai mengeluhkan karena adanya penurunan harga ayam broiler.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Para peternak ayam di Jembrana mulai mengeluhkan karena adanya penurunan harga ayam broiler.
Terutama untuk harga ayam broiler hidup yang harga turun sejak beberapa waktu lalu.
Dan tidak ada kenaikan hingga saat ini.
Penurunan ini tentunya berdampak pada biaya produksi atau pemeliharaan ayam.
Baca juga: Rincian Harga Kebutuhan Pokok Nasional Jelang Ramadhan
Baca juga: RINCIAN Harga Minyak Goreng di Aplikasi Happy Fresh, Sayurbox, Tokopedia Hingga Shopee
Baca juga: 7 Rumah dan Musala Rusak, Dihantam Puting Beliung di Jembrana
Salah satu peternak Made Umbara, menyatakan, bahwa memang ayam broiler mengalami penurunan harga sejak beberapa waktu lalu.
Biasanya untuk harga standar ayam mencapai Rp 20 ribu per ekor untuk ayam hidup.
Sedangkan saat ini, ayam hidup hanya di harga Rp 18.500.
Tentu saja, harga jual sebesar itu, tidak mencukupi untuk biaya produksi.
“Kalau hitungannya antara biaya produksi dengan harga jual tidak mencukupi,” ucapnya, Senin, 21 Maret 2022.
Menurut dia, kondisi seperti ini sudah lama terjadi.
Dan belum ada kenaikan seperti sedia kala.
Dimana pada standarisasinya ayam itu harusnya Rp 20 ribu.
Ketika standar maka antara biaya produksi meliputi pakan perawatan ayam dan biaya pekerja akan mencukupi.
“Kondisi seperti ini sudah lama, mas,” ungkapnya.
Data yang dihimpun, untuk peternakan ayam kampung di Jembrana sendiri, tercatat di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, bahwa ada sekitar 84 peternak ayam di Jembrana.