Berita Denpasar
DPRD Bali Minta Disdikpora Provinsi dan Kabupaten Pantau Langsung PTM, Jangan Terhenti, Prokes Ketat
Penerapan PTM dikaitkan dengan situasi sudah membaik. Evaluasinya seperti apa, diharapkan sekolah tetap perketat penerapan prokesnya kepada siswa.
Penulis: Ragil Armando | Editor: Marianus Seran
TRIBUN BALI.COM,DENPASAR– Proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) resmi diberlakukan mulai Senin 4 April 2022 lalu, langsung mendapat sorotan DPRD Bali.
Anggota Komisi IV DPRD Bali, Made Rai Warsa menyambut baik adanya pelaksanaan PTM secara langsung tersebut.
Pun begitu, pihaknya tetap meminta adanya evaluasi terkait pelaksanaan PTM tersebut.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari menjaga protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi Covid-19.
“Penerapan PTM dikaitkan dengan situasi sudah membaik.
Evaluasinya seperti apa, kami harap sekolah tetap perketat penerapan prokesnya kepada siswa maupun warga sekolah lainnya,” jelas Rai Warsa, Kamis 7 April 2022.
Anggota komisi yang membidangi pendidikan tersebut juga merasa senang, pasalnya PTM sempat ditunda beberapa waktu lalu dan kini sudah diberlakukan lagi.
Baca juga: PTM 100 Persen, Dewan Jembrana Temukan Empat SD di Mendoyo Rusak Parah
Menurutnya, PTM jauh lebih bagus dampaknya daripada pembelajaran daring.
Terutama hasil dari pembelajaran yang diterima oleh para siswa.
“Kalau daring, hasilnya kurang maksimal dan butuh biaya (operasional,red) yang mahal.
Sehingga pembelajaran daring kurang maksimal daripada PTM,” imbuhnya.
Politisi PDIP asal Kabupaten Gianyar ini menambahkan, agar PTM tidak diberhentikan kembali, dan dia menyarankan kepada Disdikpora untuk turun mengawasi langsung pelaksanaannya.
“Disdikpora provinsi maupun kabupaten turun langsung pantau pelaksanaan PTM. Agar tidak ada alasan klasik PTM kembali ditiadakan karena ada klaster sekolah,” tegas dia.
Baca juga: PTM di Bali Dimulai Serentak Hari Ini, Sekda Pastikan Prokes Ketat saat Kegiatan Belajar-Mengajar
Di sisi lain, Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga Ketua Harian Satgas Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra menegaskan bahwa proses PTM telah dilakukan melalui penerapan protokol kesehatan (Prokes) dengan ketat.
“Sudah dilakukan dengan proteksi-proteksi, dan tetap prokes di setiap sekolah,” jelasnya saat ditemuin di Bapenda Bali, Denpasar, Senin siang.
