Berita Denpasar

Cerita Asis Wijayanto, Pengumpul Sampah dari Tabanan Bali ke Mengwi

Berita DenpasarBerita DenpasarCerita Asis Wijayanto, Pengumpul Sampah dari Tabanan Bali ke Mengwi Cerita Asis Wijayanto, Pengumpul Sampah dari Tabana

Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Harun Ar Rasyid
ist
Cerita Asis Wijayanto, Pengumpul Sampah dari Tabanan Bali ke Mengwi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pernah mendengar pahlawan samudera?

Sebutan untuk pemulung yang menyelamatkan lautan dari sampah-sampah jahat.

Salah satu pahlawan samudera yang Tribun Bali temui pada Jumat 8 April 2022 yakni Asis Wijayanto.

Tiap harinya, Asis memungut sampah dari Tabanan menuju Mengwi. Beratus kilometer ia tempuh untuk mencari nafkah demi keluarganya.

Penghasilan dari memungut sampah yang Asis terima pun sekitar Rp 75-100 Ribu perhari. Itupun tak sanggup untuk menutup semua kebutuhan Asis dan keluarga.

Terlebih, Asis miliki anak kecil yang masih sekolah. Kebutuhan sekolahnya yang membuat Asis banting tulang mencari sampah hingga ke Mengwi.

Asis adalah warga asli Probolinggo yang kini 15 tahun sudah menetap di Tabanan, Bali.

Baca juga: Elus Dada, Arti Mimpi Membeli Garam Ternyata Pertanda Tak Ada Terobosan Untuk Jaminan Masa Depanmu

Baca juga: Resep Nasi Merah Tim Telur Asin, Cocok untuk Sarapan Sehat Keluarga

Baca juga: Memiliki Etos Kerja Tinggi, 5 Weton Diprediksi Sukses Jika Jadi Pedagang

Sudah 15 tahun lamanya, Asis menjadi pemungut sampah mulai dari sampah plastik, sampah logam, sampah rumah tangga, sumpah anorganik, dan sebagainya.

Baca juga: Dewa Nyusul Ayahnya ke Penjara, ABG Disiksa Lalu Dimasukkan dalam Kandang Piton, Ada Korban Tewas

Baca juga: Bakal Disidang di Pengadilan Negeri, Pemilik Usaha Sablon Cemari Sungai juga Disanksi Tebar Kaporit

Baca juga: 5 SHIO yang Diramalkan Sukses dan Kaya Raya di Usia Tua, Shio Ular Berani Keluar dari Zona Nyaman

Kini, Asis menjadi anggota dari Plastic Bank Indonesia. Dimana Plastic Bank memberdayakan Pahlawan Samudera untuk mencegah pencemaran plastik di laut.

Penghasilan Asispun mengalami perubahan. Mulanya ia hanya mendapatkan penghasilan Rp 100 Ribu kini menjadi Rp 300 Ribu perhari.

"Dengan mengumpulkan plastik dan menukarkannya di mitra cabang Plastic Bank, saya turut berkontribusi untuk mencegah pencemaran plastik di laut dan mendapatkan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga," terang Asis pada Tribun Bali.

Asis juga menambahkan bahwa anaknya menerima tablet android gratis dan perlengkapan sekolah untuk mendukung kegiatan belajarnya.

"Selain itu, dengan adanya iuran BPJS Kesehatan yang dibayarkan setiap bulan oleh Plastic Bank Indonesia, saya memiliki akses pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis setiap bulan untuk penyakit paru-paru saya sehingga saya dapat terus mencari nafkah,” tambah Asis Wijayanto, seorang anggota Plastic Bank Indonesia di Tabanan, Bali.

Asis tertarik mengikuti komunitas Plastic Bank Indonesia karena setiap ada target yang terlampaui, ia mendapatkan bonus.

"Misal saya dapat sampah berapa kilo bisa ditukarkan dengan bonus token listrik, atau yang lain gitu, jadi saya semangat mengumpulkan sampahnya," tutup Asis Wijayanto.(*)

BERITA LAINNYA

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved