Berita Bali
Tujuan Upacara Bhuta Yadnya Dalam Hindu di Bali
Bhuta Yadnya adalah salah satu upacara suci yadnya yang dikenal di Bali, serta bagian dari Panca Yadnya
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Hewan ini nantinya diharapkan akan lahir dengan derajat lebih tinggi, sebab telah ikut di dalam persembahan suci yadnya.
Segehan adalah salah satu yadnya yang ditujukan kepada bhuta kala.
Upakara ini berfungsi sebagai pemeliharaan dan penyupatan para makhluk tak kasat mata, seperti bhuta kala dan lain sebagainya.
Untuk itulah dibuatkan segehan kepel, segehan cacahan, hingga segehan agung, bahkan ada pula yang disebut gelar sanga.
Sesuai warna, biasanya warna segehan merah akan diletakkan di selatan.
Warna segehan hitam akan diletakkan di utara.
Serta warna segehan putih akan diletakkan di timur.
Kemudian segehan kuning diletakkan di barat.
Lalu segehan brumbun (berbagai warna) di tengah-tengah.
Upakara untuk pembersihan lainnya adalah upakara byakala, prayascita, durmenggala, Rsi Gana, hingga Panca Kelud.
Baca juga: Pengertian Yadnya dan Panca Yadnya Dalam Hindu di Bali
Dan masih banyak lagi dengan skala yang lebih besar.
Upakara ini biasanya digunakan pada pendahuluan dalam sebuah upacara yadnya.
Atau pembersihan suatu tempat, diri sendiri dan masih banyak lagi.
Seperti misalnya selesai cuntaka, maka akan dilakukan prayascita.
(*)