Berita Bangli

Persiapan Jelang Lebaran dan G20, Jalur Masuk Hingga Fasilitas Pendukung Desa Penglipuran Diperbaiki

Persiapan Jelang Lebaran dan G20. Jalur Masuk Hingga Fasilitas Pendukung DiperbaikiPersiapan Jelang Lebaran dan G20. Jalur Masuk Hingga Fasilitas Pen

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Harun Ar Rasyid
Tribun Bali/Freedy
Perbaikan - sejumlah pekerja sedang melakukan perbaikan jalan di jalur masuk Desa Wisata Penglipuran. Senin (18/4) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Sejak dibukanya penerbangan internasional, para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sudah kembali melancong di Bali.

Dampaknya pun kini sudah mulai dirasakan sejumlah pengelola tempat wisata.

Salah satunya di Desa Wisata Penglipuran.

Menurut Pengelola Wisata Penglipuran, I Nengah Moneng, saat ini kunjungan dari wisatawan asing perlahan mulai kembali. Mulai dari hanya beberapa, hingga pada sepekan terakhir rata-rata mencapai 15 hingga 30 orang per hari.

"Asalnya beragam. Ada dari Australia, India, dan sebagainya," ucapnya saat ditemui Senin 18 April 2022. 

Walaupun sudah ada gairah wisatwan asing yang melancong, Moneng mengatakan secara umum tingkat kunjungan wisata ke Desa Penglipuran saat ini mengalami penurunan.

Terutama dari wisatawan domestik. Menurutnya, hal ini dikarenakan sedang memasuki bulan Ramadhan.

Pihaknya menyebut, untuk saat ini jumlah kunjungan wisatawan berkisar 500 hingga 600 orang per hari. Namun pihaknya meyakini kunjungan ini akan meningkat saat memasuki Hari Raya Idul Fitri. Di mana dalam sehari, diperkirakan kunjungan wisatawan mencapai 1000 orang lebih.

Baca juga: Disebut Lembaganya Kurang Gaung di Masyarakat, Ini Jawaban Komisi Informasi Provinsi Bali

Baca juga: 32 Siswa SMA di Klungkung Ikuti Seleksi Paskibraka

Baca juga: Pariwisata Dibuka Kasus Perselisihan Pekerja dan Perusahaan di Badung Malah Meningkat

"Namun jumlah itu tidak lama, paling hanya berlaku selama sepekan saja. Dan selanjutnya jumlah kujungan wisatwan akan kembali normal, yakni 800 orang per hari," kata Moneng.

Dikatakan pula, jelang hari raya Idul Fitri pihaknya telah mengusulkan perbaikan jalan Penglipuran - Buungan pada Pemerintah Kabupaten Bangli. Alasannya karena jalur masuk Penglipuran kerap dilintasi bus-bus besar. Sehingga perlu memperlebar aspalnya. "Sekarang masih tahap pengerjaan. Harapan kami bisa segera selesai sebelum hari raya Idul Fitri," ucapnya.

Moneng menambahkan, pelebaran jalan ini juga salah satu upaya dalam menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang puncak acaranya berlangsung pada bulan Oktober Mendatang, dan Penglipuran dipilih sebagai salah satu tempat yang akan dikunjungi peserta G20.

Dalam hal ini, Moneng mengaku pihaknya sudah diajak koordinasi oleh perwakilan dari pihak kementerian, provinsi, hingga kabupaten. "Termasuk dari Event Oganizernya. Kami sudah diajak kerjasama untuk menyiapkan Penglipuran, terutama dalam hal kebencanaan. Mereka kesini untuk menegaskan apakah Penglipuran merupakan daerah rawan bencana, dan bagaimana upaya penanggulangan saat terjadi bencana," ungkapnya.

Moneng mengaku, pihak pengelola sudah menyiapkan papan informasi untuk jalur evakuasi dan titik kumpul. Disamping itu, pihaknya mengaku masyarakat Penglipuran sudah memahami tentang apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana, untuk meminimalisir resiko. "Termasuk tamu-tamu yang berkunjung juga sudah kami informasikan melalui papan-papan informasi," imbuhnya.

Selain itu, persiapan yang dilakukan adalah penambahan fasilitas toilet. Antara lain penambahan toilet untuk disabilitas, dan penambahan toilet wanita. Serta perbaikan fasilitas pendukung protokol kesehatan. "Harapan kami sebelum acara G20 seluruh persiapan sudah selesai," tandasnya. (mer)

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved