Berita Tabanan
Nelayan Yeh Gangga Tabanan Digulung Ombak, Jukung Fiber Rusak dan Tutup Mesin Tempel Hilang
Nyoman Wikana Putra, nelayan yang hendak melaut di Pantai Yeh Gangga Tabanan dihantam ombak dengan ketinggian sekitar 2 meter
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Nyoman Wikana Putra, nelayan yang hendak melaut di Pantai Yeh Gangga Tabanan dihantam ombak dengan ketinggian sekitar 2 meter, Selasa 19 April 2022 pagi.
Hal itu mengakibatkan jukung jenis fiber yang digunakan nelayan tersebut tergulung dan rusak.
Beruntung korban berhasil diselamatkan oleh para nelayan yang lain saat masih di tepi.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut terjadi pukul 06.30 Wita.
Baca juga: Nelayan Yeh Gangga Tabanan Digulung Ombak Setinggi 2 Meter, Jukung Nyoman Wikana Rusak
Saat itu, para nelayan sedang mempersiapkan jukung dan piranti lainnya untuk melaut.
Nyoman Wikana Putra lebih dahulu melaut.
Namun, saat hendak melaut atau sekitar 100 meter dari bibir pantai, mesin jukung yang dikemudikan Wikana justru mati karena terlilit sampah jenis kaping.
Di saat bersamaan, ombak besar dengan ketinggian hampir 2 meter itu menghantam dirinya dan jukungnya.
Seketika, jukungnya pun terbalik. Saat itu, beruntung masih ada nelayan yang berada di tepi pantai langsung menolong korban. Ia kemudian berhasil diselamatkan.
Hanya saja, jukung fiber miliknya rusak.
Selain itu mesinnya juga rusak dan tutup mesinya hilang. Ketika ditanya, tutup mesin tersebut seharga Rp 4 juta.
"Nggih temen nelayan satu orang tadi sempat digulung ombak. Ketinggiannya hampir 2 meter," ungkap rekan nelayan asal Yeh Gangga, Wayan Mudita, Selasa 19 April 2022.
Dia menceritakan, gelombang tinggi di pantai sudah terjadi sejak Senin 18 April 2022 malam.
Diprediksi gelombang tinggi akan terjadi hingga Rabu 20 April 2022.
"Karena gelombang cukup tinggi, banyak juga nelayan yang tidak melaut. Kami yang melaut karena akan mencari udang manis," katanya.
Wayan Mudita mengatakan, jukung korban belum diperbaiki.
Sebab, untuk perbaikan jukung jenis fiber butuh tenaga khusus atau tidak sembarangan yang bisa memperbaikinya.
Sedangkan mesinnya yang sempat kemasukan sampah sudah diperbaiki dan dibawa ke Kusamba Klungkung.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan, I Made Yudiana mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi musibah tersebut.
Pihaknya mengaku sudah mengutus tim untuk mengecek ke Pantai Yeh Gangga.
Terpisah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan wilayah Bali untuk waspada sampak hujan lebat, Rabu 20 April 2022.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar, Wiryajaya menyebut prakiraan cuaca berpotensi hujan ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah Bali.
"Terutama untuk wilayah Bali bagian tengah, timur, utara dan barat, 19-21 April 2022," kata Wirya saat dikonfirmasi Tribun Bali, Selasa.
Menurut dia, hal ini disebabkan oleh adanya daerah konvergensi angin di sekitar wilayah Bali hingga Jawa Timur.
Baca juga: Nelayan Dilarang Beli Pertalite, Ketua HNSI Minta Solusi ke DPRD dan Bupati Tabanan
"Kondisi tersebut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif di sekitar wilayah tersebut. Selain itu kelembapan udara juga kembali meningkat dari permukaan hingga lapisan atas," papar dia.
BBMKG Wilayah III mengingatkan masyarakat Bali agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan bencana yang dapat ditimbulkan pada periode peralihan musim ini.
"Ini juga disebabkan wilayah Bali sedang dalam peralihan periode musim," terangnya. Indeks ENSO di NINO 3.4 adalah -0,71, faktor tersebut secara signifikan meningkatkan potensi hujan.
"Labilitas lokal kuat terjadi di wilayah Bali, kondisi tersebut mendukung proses konvektif yang meningkatkan potensi pembentukan awan hujan. Termasuk suhu muka air laut wilayah Bali berkisar 29-31 derajat celcius, suhu yang hangat meningkatkan potensi penambahan massa uap air di wilayah Bali," jelasnya.
Suhu udara, dijelaskan Wirya, rata-rata berkisar 22 hingga 33 derajat celcius.
"Angin bertiup dari arah timur laut ke timur dengan kecepatan 4 sampai 36 kilometer per jam dan kelembaban udara rata-rata 65 hingga 95 persen," paparnya.
BBMKG Wilayah III Denpasar mengimbau masyarakat untuk waspada dampak bencana yang ditimbulkan dari cuaca tersebut.
"Masyarakat diiimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti banjir, genangan air tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kalat/petir," ujarnya.
Selain itu, kata Wirya, bagi pengguna dan operator jasa transpotasi laut, nelayan, wisata bahari dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut.
"Potensi gelombang laut dengan ketinggian mencapai 2.0 meter atau lebih di Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Perairan selatan Bali, Selat Lombok bagian Selatan, dan Samudera Hindia selatan Bali," katanya. (mpa/ian)
Kumpulan Artikel Bali