Berita Tabanan

Semprotkan Eco Enzym & Tanam Ratusan Pohon Sandat, Bentuk Apresiasi di Hari Bumi

Pemkab Tabanan melalui Dinas Lingkungan Hidup dan instansi terkait memperingati Hari Bumi dengan berbagai kegiatan, Jumat, 22 April 2022.

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Karsiani Putri
Istimewa
Suasana penyemprotan eco enzyme di seputaran Kota Tabanan, Jumat, 22 April 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Pemkab Tabanan melalui Dinas Lingkungan Hidup dan instansi terkait memperingati Hari Bumi dengan berbagai kegiatan, Jumat, 22 April 2022.

Kegiatan yang dilaksanakan diantaranya seperti penyemprotan eco enzyme sebanyak 6.000 liter di wilayah Kota Tabanan dan juga penanaman pohon sandat di seluruh Kabupaten.

Setiap Desa minimal menanam 3 pohon sandat. 

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan, I Made Subagia, untuk memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April, pihaknya menggandeng sejumlah pihak terkait untuk menggelar kegiatan bertemakan "Invest in Our Planet" atau "Berinvestasi di Planet Kita".

Baca juga: Antusias Masyarakat Ikuti Vaksinasi Mulai Menurun di Tabanan

Baca juga: LLK Tabanan Laporkan Kendaraan dan Bangunan Rusak, Pemkab Masih Mendata

Sejumlah kegiatan ini bertujuan sebagai apresiasi publik terhadap bumi dan diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan. 

"Tadi pagi kita semprotkan sekitar 6.000 liter eco enzyme di seputaran kota Tabanan. Selain itu ada berbagai kegiatan lainnya juga terkait pelestarian lingkungan," kata Subagia saat dikonfirmasi, Jumat, 22 April 2022. 

Birokrat asal Desa Selabih, Kecamatan Selemadeg Barat ini melanjutkan, selain eco enzym juga melakukan penanaman pohon serentak di seluruh wilayah.

Sesuai Edaran Bupati Tananan, maka 133 Desa agar menanam pohon Sandat minimal 3 pohon.

Kemudian pihaknya juga melakukan penanaman di sejumlah wilayah, seperti di depan TMP Pancaka Tirta dan Dinas Lingkungan Hidup sebanyak 10 pohon serta menanam pohon Kesua sebanyak 2 pihon di TMP dan DLH.

Subagia menjelaskan, pohon sandat adalah maskot Tabanan dan pohon sandat mempunyai filosofi yg sangat tinggi.

Meskipun sudah kayu maka tetap akan memancarkan aroma harum atau dalam istilah bali disebutkan selayu layune miyik (meskipun layu tetap wangi).

Sehingga pemaknaannya dalam hidup ini adalah kita sebagai masyarakat harus memberikan makna kepada lingkungan, dengan menjaga alam maka alam akan menjaga kita.

"Afirmasi positif dari alam semesta raya untuk mewujudkan lingkungan yang lestari sesuai ajaran Tri Hita Karana dan Buana Kerthi menuju Tabanan Era Baru Aman Unggul dan Madanai (AUM). Selain itu, sandat juga dapat tumbuh di semua dataran dan sebagai bunga untuk saran persembahyangan unt memujaNya," jelasnya. 

Mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan ini juga menjelaskan, penanaman pohon kesua karena Pohon Kesua merupakan salah satu tanaman langka yang tumbuh di Hutan Batukau. 

"Apalagi kita juga mendapat bibitnya dari pemerhati lingkungan di Desa Pujugan, Kecamatan Pupuan. Selain hari ini, hari Minggu lusa juga akan menanam pohon sandat di sekitar Pura Malen dari Kejaran Pramuka Pupuan," jelasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved