Berita Bangli
Ribuan Orang Iringi Palebon AA Gde Bagus Ardana, Bade Tumpang Sembilan Roboh di Bangli
Ribuan masyarakat Bangli tumpah ruah mengiringi jenazah Anak Agung Gde Bagus Ardana, Sabtu 7 Mei 2022
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Mulai dari metetangi, nyukat karang, hingga melapas pekoleman.
Kata Anak Agung Gede Putra Temaja Ardana, upacara pelebon hari ini disebut nyawa wedana.
"Itu merupakan salah satu tingkatan utama. Hal ini karena almarhum sudah sempat disucikan, sekaligus merupakan penglingsir di Puri. Maka dari itu sudah selayaknya upacaranya ditingkatkan," jelasnya.
Dalam prosesi palebon menggunakan sejumlah sarana.
Diantaranya bade tumpang sembilan, tempat pembakaran berupa Singamara, atau singa bersayap berwarna putih, serta berbagai sarana lainnya.
"Puncak pelebon hari ini melibatkan enam sulinggih Siwa dan Budha," sebut anak kelima AA Ardana itu.
Mengingat ayahnya yang merupakan seorang pejuang kemerdekaan, sekaligus menjabat sebagai Ketua LVRI Cabang Bangli, maka dalam rangkaian puncak palebon juga dilangsungkan apel persada, diiringi tembakan salvo sebelum prosesi pembakaran jenazah.
Sosok AA Ardana dikenal sebagai seorang maestro seni lukis.
Sejumlah karyanya sangat digemari bahkan tak jarang ada yang menawar dengan harga tinggi.
Hal tersebut diungkapkan Anak Agung Gede Putra Temaja Ardana.
Dikatakan dia, ayahnya memang kerap melukis di kediamannya, di Puri Kilian, Puri Agung Bangli.
Ciri khas lukisannya yakni semi realis cerita Ramayana dan Mahabarata.
"Beliau belajar secara autodidak. Dan beliau melukis hanya untuk mengisi waktu luang saja, dan tidak mengandalkan hidup dari lukisan. Karenanya kebanyakan lukisannya tidak dijual," ungkapnya.
Kendati demikian, lanjut AA Temaja, beberapa lukisan ayahnya kerap dijadikan cindera mata oleh pejabat-pejabat negara.
Misalnya mantan menteri PU Ir Soetami, mantan menteri keuangan Ali Wardhana, dan sebagainya.