Berita Klungkung
BAKAS, Desa Wisata Panorama Indah Gunung Agung dan Kebun Gumitir di Klungkung
Desa Wisata Bakas, di Kecamatan Banjarangkan, Klungkung pun, mulai menyiapkan tata kelola untuk pengembangan pariwisatanya.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Pembatasan aktivitas masyarakat mulai dilonggarkan, setelah dua tahun didera pandemi Covid-19.
Desa Wisata Bakas, di Kecamatan Banjarangkan, Klungkung pun, mulai menyiapkan tata kelola untuk pengembangan pariwisatanya.
Desa Bakas di Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, menjadi destinasi wisata yang sangat berkembang di Klungkung.

Bahkan saat industri pariwisata ambruk, akibat pandemi Covid-19.
Desa Wisata Bakas, justru pelan-pelan tumbuh dengan menyasar wisatawan lokal Bali.
Secara umum Desa Wisata Bakas ini, mengambil konsep agrowisata dan petualangan.
Hanya saja, kuliner tradisional yang disajikan di beberapa warung, justru menjadi daya tarik wisatawan lokal untuk mengunjungi Desa Bakas.
Baca juga: Masih Dominan Dikunjungi Warga Lokal, Desa Bakas Klungkung Siapkan Tata Kelola Pariwisata
"Aktivitas wisata kuliner di Desa Bakas sangat berkembang.
Misal jajanan laklak yang khas, babi guling dan sebagainya jadi daya tarik kami.
Khususnya wisman lokal Bali.
Mereka menikmati kuliner, sembari menikmati nuansa persawahan di Desa Bakas," ujar Koordinator Daya Tarik Pokdarwis Bakas, Wayah Malendra, Minggu, 29 Mei 2022.
Bakas juga terkenal dengan kebun bunga gumitirnya, yang memiliki background pemandangan Gunung Agung.

Malendra mengakui, meskipun masih didominasi wisatawan lokal Bali.
Namun ekonomi masyarakat mulai menggeliat.
Mulai bermunculan warung dan bahkan destinasi baru milik pribadi.
" Wisatawan asing ada sedikit-sedikit.
Tapi kalau wisatawan lokal, sehari saja ada sekitar 200 sampai 300 orang berkunjung ke Bakas.
Bahkan sekarang bermunculan destinasi baru di Bakas," ungkap Malendra.
Baca juga: Desa Wisata Bakas Diusulkan Dalam Daftar Kunjungan Delegasi KTT G20
Misal saja Melangit Bali Adventure di Desa Bakas, yang baru dikembangkan di Desa Bakas.
Destiansi ini menawarkan aktivitas petualangan seperti tracking di persawahan, dan wisatawan bisa bermain kayak di Sungai Melangit.

" Adanya kayak ini kan menambah warna bagi wisata di Bakas.
Ini juga sebagai motivasi kita di Pokdarwis untuk semangat bangkit," ujar Malendra.
Pihak Pokdarwis di Desa Bakas pun, tengah berbenah dan menyiapkan destinasi.
Apalagi Desa Bakas diusulkan menjadi salah satu desa wisata untuk dikunjungi delegasi G20 pada November 2022 mendatang.
Baca juga: Desa Bakas Sambut Delegasi G20, Prodi MKP Poltekpar Bali Gelar Pelatihan CHSE dan Pelayanan Prima
" Walau masih diusulkan, tentu kami tetap berbenah.
Kami tengah menyiapkan bagaimana format tata keloa yang baik untuk desa wisata ini.
Kami punya Bumdes dan Badan Usaha tapi perannya belum maksimal untuk wisata," jelas dia.

Pihaknya ke depan akan membuat konsep, bagaimana sistem tiket terpusat.
Untuk menikmati semua destinasi di Desa Bakas.
Pelaku dan penggerak pariwisata masih terus berdiskusi terkait hal ini, sembari promosi terus digencarkan.
"Astungkra nanti Desa Wisata Bakas, punya pengelolaan dan manajemen yang baik.
Di Desa Bakas kami konsepkan 'One Gate, to All Destination'.
Minimal sekarang pariwisata sudah ikut menggeliatkan ekonomi masyarakat di Desa Bakas," kata Malendra. (*)