Ini Stok Daging Babi Jelang Galungan, Populasi di Tabanan Menurun,Pupuan Paling Banyak Pelihara Babi

TRIBUN BALI.COM, TABANAN- Populasi babi di Kabupaten Tabanan tahun 2022 ini kembali mengalami penurunan dibandingkan 2021 lalu.

Jumlah populasi tahun 2021 lalu sebanyak 9.174 ekor, sedangkan tahun ini hanya sebanyak 5.975 ekor.

Namun, stok atau ketersediaan babi potong menjelang hari raya Galungan dan Kuningan mencukupi karena jumlah kebutuhan masih dibawahnya yakni sekitar 4.500 ekor. 

Menurut data yang diperoleh, jumlah populasi babi di Kabupaten Tabanan terus menurun sejak tahun lalu.

Baca juga: Ban Pesawat Wings Air Terperosok di Bandara Ngurah Rai, Ini Penjelasan Manajemen & Kondisi Awak

Jika tahun 2020 lalu sebanyak 14.474 ekor, tahun 2021 turun menjadi 9.174 ekor dan kembali menurun di tahun ini.

Banyak faktor penyebab menurunnya populasi babi dua tahun belakangan ini.

Yakni harga bibit dan pakan yang meroket.

Dan sebelumnya juga karena adanya serangan virus ASF.

Tabanan terserang virus mematikan itu pada  awal 2020 lalu. 

Kemudian harga daging babi saat ini masih dikisaran Rp 40-45 ribu perkilogramnya untuk babi hidup.

Sedangkan untuk babi yang sudah dipasaran mencapai Rp 90-95 ribu perkilogramnya. 

Baca juga: Lawan Kejaksaan dan Polisi, Mantan Tersangka Pemerasan Menang & Dapat Ganti Rugi, Sempat di Penjara

"Untuk kebutuhan daging babi di Tabanan jelang hari raya Galungan ini masih aman. Stoknya masih melebihi dari kebutuhan.

Saat ini tercatat ada 5.975 ekor babi di Tabanan," ungkap Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Nyoman Budana saat dikonfirmasi, Selasa 31 Mei 2022. 

Nyoman Budana menyebutkan, sesuai data yang tercatat jumlah populasi terbanyak ada di Kecamatan Pupuan, kemudian Penebel dan juga Kecamatan Marga.