Berita Tabanan

Distributor Tabanan Sepakat Beri Harga Migor di Bawah HET, Bumdes Salurkan Langsung ke Masyarakat

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Tabanan telah memanggil enam agen atau distributor minyak goreng di Tabanan, Jumat 3 Juni 2022.

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Suasana rapat pembahasan distribusi minyak goreng antara TPID dengan Distributor dan instansi lainnya di Kantor Bupati Tabanan, Jumat 3 Juni 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Tabanan telah memanggil enam agen atau distributor minyak goreng di Tabanan, Jumat 3 Juni 2022.

Pemanggilan tersebut untuk membahas terkait pendistribusian migor lewat Bumdes yang ada.

Hasilnya, para distributor sepakat untuk memberikan Bumdes dengan harga di bawah HET.

Sehingga nantinya badan usaha milik desa harus menjual migor ke masyarakat sesuai harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp14.000 per liter dan Rp15.500 per kilogram. 

Baca juga: Pemerintah Akan Hapuskan Tenaga Honorer, Pemkab Tabanan Ambil Ancang-Ancang

Ketua TPID Tabanan, I Gede Susila menyebutkan, pihaknya yang melibatkan TNI dan Polri telah melakukan pembahasan dengan distributor minyak goreng di Tabanan.

Dari pembahasan itu, distributor sepakat untuk memberikan harga migor di bawah HET kepada Bumdes yang ada di Tabanan.

"Hari ini sudah saya rapatkan dengan Pak Kapolres dan Pak Dadim terkait kelanjutan yang kemarin. Sesuai kesepakatan, untuk memperpendek arus distribusi migor ini kita menggandeng Bumdes," kata Susila.

Baca juga: Ini Stok Daging Babi Jelang Galungan, Populasi di Tabanan Menurun,Pupuan Paling Banyak Pelihara Babi

Mereka (para agen), kata dia, sepakat untuk bersama-sama membantu.

Bumdes akan mendistribusikan langsung migor ini kepada masyarakat dengan harga sesuai HET yakni Rp15.500 per kilogram. 

"Agen juga telah sepakat memberikan prioritas kepada Bumdes untuk distribusi migor ini. Tapi, ini tentunya tidak membatasi para penjual atau pengecer untuk membelinya juga," jelasnya.

Pria yang menjabat sebagai Sekda Tabanan ini juga menegaskan bahwa pihaknya bersama TNI dan Polri akan melakukan pengawasan atau memantau langsung terkait pendistribusian ke masyarakat. 

"TNI Polri nanti akan memantau proses distribusi migor ini. Jika nantinya ditemukan pelanggaran, kita akan sikapi ini."

"Terutama Bumdes yang jadi prioritas. Karena pihak agen sudah siap untuk membantu memberikan harga di bawah HET," tegasnya.

Selain harga, petugas juga nantinya memantau agar jangan sampai Bumdes mendistribusikannya lagi ke warung-warung.

Pasalnya, ketika memberikan dengan HET, praktis warung-warung atau pengecer akan menjual di atas HET. 

"Nanti Bumdes akan menyalurkan ke masyarakat langsung. Saya juga sudah sampaikan tidak boleh melebihi jatah dan juga harganya."

"Misalnya dapat 5 kilogram, jangan ambil lebih. Jangan sampai melebihi dari jatahnya."

"Jika melebihi ambil jatah dan menjual di atas HET, nanti kita akan sampaikan ke agennya atau diberikan sanksi agar tidak bisa membeli ke agen manapun lagi," tandasnya.

Kebijakan HET Berlaku Mulai Hari Ini

Sementara itu, Kabag Ekonomi Setda Tabanan, Gusti Putu Ekayana menjelaskan, juga menyampaikan hal senada.

Pada intinya, Bumdes akan diberikan prioritas untuk distribusi minyak goreng. 

"Kebijakan ini sudah mulai boleh diterapkan per hari ini (Jumat)," katanya. 

Disingung mengenai stok atau ketersediaan menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, Ekayana menyebutkan masih tergolong aman bahkan melebihi.

"Informasi dari agen dan hasil pantauan di lapangan, untuk ketersediaan (migor) jelang hari raya ini cukup. Bahkan berlebih namun harganya masih di atas," seebutnya. 

Harga yang tinggi ini, kata dia, disebabkan karena rantai distribusi yang terlalu panjang. Sehingga, ketika salah satu pengecer dari luar wilayah kota memerlukan biaya operasional.

"Yang terpenting, mulai hari ini Bumdes sudah bisa membeli ke agen. Diharapkan Bumdes proaktif koordinasi dengan Sub Distributor. Kemudian kita juga lebih gampang memantau proses distribusi dan kebutuhannya," ujarnya.

"Kemudian untuk jatah nantinya disesuaikan dengan kebutuhan. Artinya kita fasilitasi dengan para agen jika tidak disanggupi agen kecil akan dialihkan ke agen besar," tandasnya.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved