Berita Bali
Suporter Bali Sejati Dewa Dadang Satria Meninggal Dunia, Mendiang Tak Pernah Mengeluh Sakit
Jenazah Dewa Putu Artawan atau dalam dunia suporter sepakbola di Bali dikenal dengan nama Dewa Dadang, dikremasi di Setra Adat Singakerta
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Saudara mendiang, Dewa Raka mengatakan, mendiang meninggal karena kanker paru-paru, Kamis 2 Juni 2022, sekitar pukul 13.00 Wita.
Meninggalkan seorang istri dan satu orang anak yang masih SMK.
Selama hidupnya, mendiang selain fanatik sepakbola, juga dikenal sangat ramah, periang dan aktif dalam kegiatan adat.
Karena itu, kata Dewa Raka, pihak keluarga pun sangat kehilangan sosok Dewa Dadang.
"Kita sangat kehilangan sosok periang. Sebelum meninggal, keluarga sudah berusaha sekeras mungkin untuk memberikan pengobatan, namun mungkin sudah menjadi takdir beliau, sehingga pihak keluargapun mengikhlaskan kepergian mendiang," ujarnya.
Disebutkan, pihak keluarga baru mengetahui Dewa Dadang mengidap penyakit kanker paru-paru sekitar empat bulan lalu.
Hal tersebut karena sebelumnya, mendiang sendiri tidak pernah mengeluh sakit.
Setelah diketahui sakit, pihak keluarga mengajaknya beberapa kali ke RS.
"Awalnya berobat di RSUD Sanjiwani, lalu ke Sanglah, lalu ke RSU Ari Santi, terakhir di Sanglah lagi. Pengobatannya sudah opname dan juga terapi," ungkap Dewa Raka.
Sebelumnya, dalam kisahnya sebagai suporter Dewa Dadang, Dewa Bagiarsa dan Dewa Cakur terkenal sebagai suporter yang memulai gaya-gaya away day di tahun 90’an.
Mereka kerap mengikuti ke mana pun klub bermain sejak zaman Perseden Denpasar yang mayoritas pendukungnya dari Singakerta Ubud.
Berawal dari sana, Tiga Dewa mengadopsi gaya-gaya suporter di Jawa yang sudah lebih awal terbentuk.
Dari situlah basis-basis suporter kemudian tumbuh.
Bahkan awal mulanya mendukung kesebelasan, Tiga Dewa ini sempat meminjam dan memperbaiki drumband milik sebuah taman kanak-kanak untuk menciptakan chant-chant dukungan bagi kesebelasan.
Mereka hadir sebelum terbentuknya Laskar Catur Muka kala itu.