Berita Bali

Suporter Bali Sejati Dewa Dadang Satria Meninggal Dunia, Mendiang Tak Pernah Mengeluh Sakit

Jenazah Dewa Putu Artawan atau dalam dunia suporter sepakbola di Bali dikenal dengan nama Dewa Dadang, dikremasi di Setra Adat Singakerta

Tribun Bali/Badrun
Jenazah Dewa Putu Artawan atau dalam dunia peseporteran sepakbola di Bali dikenal dengan nama Dewa Dadang, dikremasi di kuburan atau Setra Adat Singakerta, Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu Sabtu 4 Juni 2022 - Suporter Bali Sejati Dewa Dadang Satria Meninggal Dunia, Mendiang Tak Pernah Mengeluh Sakit 

Saat itu belum banyak masyarakat yang mendukung klub bola secara “gila” seperti Tiga Dewa ini.

Saat masa jayanya, Dewa Bagiarsa bertindak selaku Ketua, Dewa Cakur selaku penasehat dan almarhum Dewa Dadang menjadi dirigen.

Baca juga: BOBOTOH Sampaikan Bela Sungkawa Untuk Putra Ridwan Kamil, ERIL Adalah Bagian Dari Suporter Persib

Begitu pula saat Persegi Gianyar mulai berkiprah berdiri tahun 2006 mereka lah yang dipangggil untuk membentuk kelompok suporter yang saat itu dijuluki Laskar Kuda Jingkrak, Dewa Dadang lah salah satu pendukung berarti bagi Persegi.

Saat Perseden dan Persegi vakum kala itu dan muncul Bali Devata.

Lagi-lagi Tiga Dewa ini lah yang ditunjuk menjadi koordinator suporter hingga saat masa kejayaan sepak bola Bali era Bali United yang masuk di Bali tahun 2015 meneruskan tim era Perserikatan Persisam Putra Samarinda yang kini telah resmi mengadopsi nama Bali United FC.

“Di era Bali United ini mulai kami regenerasi ke anak-anak muda tentu seiring usia harus ada penerus. Dan Bali sudah tumbuh kelompok-kelompok supporter, seperti Brigaz, Semeton Dewata, Semeton Dewata Bulldog, dan lain-lain,” ujarnya.

Bahkan almarhum Dewa Dadang juga masih berkreasi saat Bali United pertamakali meraih trofi juara Liga 2019.

Sebelum pandemi Covid-19 kreativitas koreo, chant gemuruh stadion tak lepas dari peran seorang Dewa Dadang.

Selama 20 tahun lebih Dewa Dadang menghiasi dunia suporter sepak bola Bali.

Banyak kisah lucu diungkapkan Dewa Bagiarsa dalam pengalamannya bersama Dewa Dadang.

Salah satunya saat away day Persegi Gianyar di Stadion Lebak Bulus Jakarta.

Saat itu karena dia menjadi dirigen dan tidak ada stagger, Dadang harus naik pagar tinggi.

Dadang mengaku agak gemetar saat itu, lalu banyak kisah unik lainnya saat away day.

Dalam akhir wawancara dengan Tribun Bali, Dewa Bagiarsa mewakili pihak keluarga menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya apabila semasa hidup almarhum ada kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak.

Rasa duka mendalam juga dialami rekan seperjuangan almarhum, yang juga sudah malang melintang di dunia suporter Bali, yakni Ahmad Bersih yang kini menjadi pentolan Brigaz.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved