Berita Karangasem

Perajin Lontar di Tenganan Pegeringsingan Hampir Punah, Sebagian Alih Profesi, Ini Faktanya

- I Putu Parwata (55), pengrajin lontar asal Tenganan Pegeringsingan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem menunduk saat ditemui Tribun Bali, Rabu

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Marianus Seran
Tribun Bali
I Putu  Parwata (55), pengrajin lontar asal Tenganan Pegeringsingan, Kec.  Manggis, Karangasem saat menjajakan karyanya, Rabu (8/6/2022). 

 

TRIBUN  BALI. COM, AMLAPURA- I Putu Parwata (55), pengrajin lontar asal Tenganan Pegeringsingan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem menunduk saat ditemui Tribun Bali, Rabu (8/6/2022) siang  hari.

Wajahnya terlihat sayu saat menceritakan kondisi pengrajin penulis lontar.

Pria paruh baya menggeluti kerajinan lontar sejak usia masih 20 tahun.

Bermula dari warisan nenek moyangnya. Penulisan lontar jenis gambar.

Bentuknya  macam - macam tergantung permintaan dari pembeli. Seperti  gambar kain  geringsing, peta pulau Bali, hingga  pewayangaan.

Baca juga: Kajari Bangli Harap Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba Masuk Dalam Aturan Adat


"Sebenarnya saya tekuni dari kecil.  Mulai  menjual lontar kepada wisatawan sejak usia  20 tahun.

Hampir 35  tahunan. Ini adalah warisan leluhur kita, dan harus dilestarikan serta dijaga,"ungkap Parwata. 


Ditambahkan, menulis  gambar di lontar gampang sulit. Satu gambar membutuhkan waktu sampai 3 hari.

Mengingat proses pengambaran di daun lontar membutuhkan ketelitian, kefokusan agar kualitas gambarnya bagus.  Sehingga  pembeli merasa puas dengan gambar tersebut. 


Pengrajin lontar di Tenganan Pegeringsingan terus berkurang dan hampir punah. Pengrajin lontar yang tersisa sekitar 10 orang.

Pengrajin penulisan lontar setiap tahunnya alami penurunan. Sebelumnya, jumlah pengrajin di Tenganan Pegringsingan mencapai puluhan orang. 


Pengrajin lontar berhenti lantaran penghasilan dari kerajinan lontar sedikit dibandingkan profesi lain.

Sebagian besar pengrajin beralih profesi.  Menjajaki dunia lain. Seperti menjadi petani untuk mengarap lahan milik Desa Aday, fokus  ke pariwisata, dan  mengadu nasib ke Kota.

Baca juga: Selingkuh Pak Kades dan Bu Kades Tetangga Desa Bikin Geram Warga, Foto-foto Mesranya Beredar Luas


Untuk harga tulisan gambar dilontar variative, tergantung jenis dan ukurannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved