Berita Buleleng
Meninggal Dunia Diduga Rabies di Buleleng, Keluarga Berharap Pemerintah Gencarkan Sosialisasi Rabies
Meninggalnya Nyoman Puri diduga akibat rabies, sangat disesalkan oleh pihak keluarganya. Pasalnya, setelah mendapatkan gigitan, Nyoman Puri tidak
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Meninggalnya Nyoman Puri diduga akibat rabies, sangat disesalkan oleh pihak keluarganya.
Pasalnya, setelah mendapatkan gigitan, Nyoman Puri tidak langsung mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR).
Keluarga berharap pemerintah segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar paham terkait tata cara penanganan kasus gigitan anjing.
Anak almarhum Nyoman Puri, Wayan Suwirna pada Selasa (14/6) mengatakan, pihaknya orang awam, tidak mengerti terkait cara penanganan kasus gigitan anjing.
Saat ada laporan kasus gigitan anjing, Suwirna berharap pemerintah segera turun ke lokasi kejadian untuk melakukan penindakan. Jenazah Nyoman Puri rencananya akan dikubur pada Rabu (15/6), di Setra Desa Sari Mekar.
Baca juga: SEORANG MANTAN BUPATI Diturunkan dari Pesawat Akibat Ucapannya: Bercanda Tapi Pramugari Tak Terima
"Harusnya segera turun ke lokasi, jangan tunggu observasi anjing dulu. Terus terang kami kecewa, kami juga orang awam.
Apalagi ciri-ciri rabies baru kelihatan setelah dua bulan pasca gigitan, dengan kondisi almarhum yang sudah parah.
Kasus gigitan sudah banyak di Buleleng, jadi pemerintah harus lebih banyak melakukan sosialisasi ke masyarakat," terangnya.
Sementara Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Buleleng, Made Suparma mengatakan, saat mengetahui ada kasus gigitan anjing pada April lalu, pihaknya telah turun ke Desa Sari Mekar, untuk melakukan vaksinasi terhadap beberapa anjing yang ada di desa tersebut.
Kini, pihaknya masih menunggu keputusan dari Perbekel Desa Sari Mekar, apakah akan melakukan eliminasi terhadap anjing-anjing liar yang ada di desa tersebut, untuk mencegah meluasnya kasus rabies.
Selain itu, Suparma menyebut, pihaknya saat ini kesulitan untuk mengetahui apakah anjing yang menggigit Nyoman Puri positif terjangkit rabies, atau tidak.
Pasalnya, saat kasus gigitan terjadi, sang pemilik langsung membunuh anjing tersebut, dan bangkainya tidak ditemukan.
Baca juga: BAYAR PAJAK, Bapenda Denpasar Lakukan Jemput Bola Realisasi Hingga Juni 2022 Sudah 26,51 Persen
Sejak Januari hingga saat ini, Dinas Pertanian Buleleng telah memeriksa sampel otak dari beberapa anjing yang menggigit sejumlah warga Buleleng.
Hasilnya, 74 kasus dinyatakan digigit oleh anjing yang positif rabies, dan 8 kasus lainnya negatif dari rabies.
Melihat hasil pemeriksaan itu, Suparma mengungkapkan saat ini pihaknya melakukan vaksinasi emergensi.