Berita Gianyar

SUDAH Setahun, 'Be Gianyar' Belum Juga Beroperasi Maksimal

Sudah setahun, tapi Unit Produksi Air Kemasan 'Be Gianyar' masih memproduksi air kemasan dengan botol plastik.

weg
Pabrik AMDK Gianyar di Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), yang berada di bawah PDAM Gianyar.

Telah beroperasi sejak Februari 2021.

Namun hingga Juni 2022 ini, perusahaan tersebut belum beroperasi maksimal.

Yakni, mereka masih belum memproduksi kemasan dalam botol kaca.

Mereka hanya memproduksi air dalam kemasan atau botol plastik.

Baca juga: Gunakan Sumber Mata Air Langsung, BPOM RI Puji Pabrik AMDK Gianyar

Baca juga: Minim Pendaftar, Rekrutmen Manajemen AMDK Gianyar Dipermudah

Pabrik AMDK Gianyar di Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali.
Pabrik AMDK Gianyar di Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. (weg)

Di mana seperti diketahui, Pemprov Bali tengah memerangi plastik sekali pakai.

Sehingga produksi air minum berkemasan plastik, semestinya dikurangi. 

Kepala Unit Produksi Air Kemasan 'Be Gianyar' Made Suarka, membenarkan hingga saa ini pihaknya belum memproduksi botol kaca.

Kata dia, hal tersebut dikarenakan masih melakukan pendataan kebutuhan.

Dalam hal ini, pihaknya terlebih dahulu akan menyasar hotel, restoran, dan bar di Gianyar. 

"Dari jumlah hotel dan restoran itu, kami data berapa kebutuhan air kemasan botol.

Sehingga mendapat jumlah produksi," ujar Suarka, Rabu 15 Juni 2022.

Baca juga: Air Mineral Club Senantiasa Mendampingi, Luncurkan Air Kemasan Spesial Bali United

Baca juga: PROMO ALFAMART Hingga 15 Februari 2022, Alfamart Air Kemasan Karton Rp24.900 & Festival Beras Murah

Pabrik AMDK Gianyar di Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali.
Pabrik AMDK Gianyar di Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali. (weg)

Selain persoalan data kebutuhan.

Suarka juga mengatakan, pihaknya terkendala fasilitas produksi.

Dalam memproduksi kemasan botol kaca.

Pihaknya harus memiliki mesin pencuci botol menggunakan air panas. 

"Pencucian botol harus dengan mesin, tidak bisa manual.

Hal ini membutuhkan investasi lagi," ujarnya.

Baca juga: Warga Gianyar Diimbau Gunakan Produk Air Kemasan Milik Pemkab Berlabel Gianyar Mineral Water

Ilustrasi
Ilustrasi (Net)

Kendala lainnya, kata dia, wadah dari botol kaca harus dengan krat botol.

Tidak bisa dengan kardus.

"Nah, dari jumlah produksi, kami bisa menghitung berapa investasi yang dibutuhkan," sebutnya. 

Dari hasil perhitungan itu, masih akan diajukan ke Pemkab Gianyar untuk tambahan modal.

Guna bisa melakukan produksi air kemasan botol kaca.

Ilustrasi
Ilustrasi (Net)

"Berapa modal yang dibutuhkan kami belum tahu.

Ini masih dihitung berapa kira-kira kebutuhan produksi.

Ditambah lagi perluasan area produksi di Payangan," jelasnya.

Suarka mengatakan, kebutuhan tak hanya sebatas fasilitas produksi.

Ketika dana untuk fasilitas tersebut terpenuhi.

Pihaknya pun harus merekrut sejumlah tenaga kerja.

"Semoga juga pariwisata di Bali segera normal.

Sehingga peluang produksi air kemasan botol bisa terealisasikan," harapnya. (*)

 
 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved